Lieberman Serukan Serang Hamas, Meski Beresiko Perang Total

0
350

TelAviv, LiputanIslam.com –  Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman kembali menyerukan serangan terhadap faksi pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza, meskipun mengundang resiko perang total.

“Israel harus mengambil keputusan apakah berniat memerangi Hamas lagi atau tidak.,” kata Lieberman ketika melakukan inspeksi ke kawasan perbatasan antara Israel (Palestina pendudukan 1948) dan Jalur Gaza, Selasa (16/10/2018).

Pernyataan ini mengacu pada rapat yang akan diselenggarakan Rabu (17/10/2018). Dia menegaskan bahwa Israel harus melancarkan serangan militer terhadap Hamas “meskipun menjurus kepada konfrontasi besar.”

Dia menambahkan, “Israel tidak ingin melanjutkan kekerasan di pagar perbatasan dengan Jalur Gaza sebagaimana yang terjadi sejauh ini. Pendirianku sangat jelas, kita harus melancarkan serangan sengit terhadap Hamas. Inilah satu-satunya jalan untuk menurunkan level kekerasan hingga ke nol atau yang mendekatinya.”

Dia menyebutkan bahwa peristiwa yang terjadi Jumat lalu telah membuatnya menyadai bahwa situasi telah berubah, dan bahwa Israel harus mengubah metodenya dalam menghadapi aneka peristiwa di wilayah perbatasan.

“Setelah kita memperkenankan PBB untuk memasok bahan bakar (ke Jalur Gaza), kita tidak mendapat balasan apapun kecuali kekerasan. Kita sudah mencapai garis merah, dan tiba saatnya untuk mengambil keputusan,” klaimnya.

Lieberman mengakui bahwa problema Gaza terletak bukan pada tindakan taktis yang ditempuh Hamas, termasuk penggunaan bom layang-layang dan pembakaran bom mobil, melainkan keputusan organisasi ini untuk bertindak demi pencabutan blokade.

“Cacat genetik bangsa Yahudi ialah mereka enggan mendengar, dan semata menafsirkan perkara semaunya sendiri. Kita harus menerima segala sesuatu apa adanya,” ujarnya.

Menurutnya, Israel telah menempuh segala cara untuk menghindari eskalasi kekerasan di perbatasan.

“Kami sudah kehabisan semua opsi dan fasilitas, dan sekarang tiba saatnya untuk mengambil keputusan,” tegasnya. (mm/maan)

DISKUSI: