Krisis Gaza, Sayid Nasrallah Nyatakan Hizbullah Siap Bergerak Jika Dirasa Mendesak
Beirut, LiputanIslam.com – Sekjen Hizbullah, Sayid Hassan Nasrallah, menyatakan bahwa para pejuang Palestina dapat mengelola pertempuran melawan Rezim Zionis Israel dengan baik, dan bahwa Israel telah salah perhitungan sehingga gagal meraih tujuannya. Dia juga menegaskan bahwa Hizbullah siap untuk bergerak jika keadaan dirasa mendesak.
“Perdana menteri musuh, Benjamin Netanyahu, adalah orang yang memulai agresi saat ini di Gaza dengan membunuh saudara-saudara dari Brigade Al-Quds di Jalur Gaza dan sejumlah wanita dan anak-anak,” ungkapnya dalam pidato peringatan tujuh tahun gugurnya tokoh pejuang Mustafa Badr al-Din, Jumat (12/5).
Menurutnya, Netanyahu melancarkan agresi karena beberapa faktor, yaitu memulihkan daya cegah, kabur dari kebuntuan internal, membenahi keretakan dalam koalisi pemerintahan, dan memperbaiki citra politik dan elektabilitasnya.
“Perhitungan Netanyahu gagal, karena apa yang dia rencanakan adalah membidik Gerakan Jihad Islam (PIJ) secara tersendiri, menyisihkan faksi-faksi lainnya, dan menciptakan perselisihan di lingkungan kubu resistensi,” tegasnya.
Dia menjelaskan, “Rezim pendudukan (Israel) berusaha menyerang struktur kepemimpinan Brigade Al-Quds dan menghancurkan kekuatan misilnya, dan menganggap bahwa agresi akan menyebabkan melemahnya kepemimpinan gerakan Jihad Islam dan memulihnya pencegahan terhadap Gaza.”
Dia menambahkan, “Pimpinan Gerakan Jihad Islam bersikap bijak dan tenang pasca pembunuhan para pemimpin di Brigade Al-Quds, dan berkomunikasi dengan pimpinan Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) demi menyatukan sikap.”
Sekjen Hizbullah kemudian memuji reaksi kubu resistensi di Gaza yang ditunjukkan oleh komando operasi gabungan mereka.
“Persatuan sikap faksi-faksi resistensi telah menghilangkan kesempatan bagi rezim pendudukan untuk dapat merealisasikan tujuan-tujuannya,” tutur Sayid Nasrallah, sembari memastikan bahwa mereka dapat segera memulihkan struktur kepemimpinan politik dan militernya.
Dia juga menegaskan bahwa terjangkaunya wilayah selatan Tel Aviv dan Al-Quds oleh roket Gaza telah menggentarkan Rezim Zionis.
“Netanyahu tak dapat berdusta kepada masyarakat Israel dengan mengatakan bahwa dia telah dapat memulihkan daya cegah, sebab pendirian kubu resistensi di Gaza terkonsolidasi dan telah mengandaskan tujuan musuh memulihkan daya cagah,” sambungnya.
Sekjen Hizbullah menilai pertempuran Gaza-Israel sangat penting dan berpengaruh bukan hanya di Jalur Gaza semata, melainkan di seluruh kawasan Timteng.
Mengenai peran Hizbullah sendiri dia mengatakan, “Kami selalu berkomunikasi dengan para petinggi kubu resistensi di Gaza, kami tak ragu memberikan bantuan kapanpun kami rasa tanggungjawab menuntutnya. Kami memantau situasi dan perkembangannya, dan hingga batas tertentu memberikan bantuan-bantuan yang memungkinkan. Tapi kapanpun tanggungjawab mengharuskan kami untuk bangkit dengan langkah apapun atau langkah-langkah maka kami tak akan ragu-ragu, insya Allah.” (mm/raialyoum)
Baca juga: