Krisis Afrin, Assad Sebut Operasi Militer Turki “Agresi Brutal”

0
434

Damaskus, LiputanIslam.com – Presiden Suriah Bashar Assad menyebut serangan militer Turki ke kawasan Afrin, provinsi Aleppo, Suriah utara, sebagai “agresi brutal”, dan menegaskan bahwa kemenangan atas teroris di Suriah dan Irak serta kesolidan Iran dalam isu nuklir telah mematahkan rencana kotor musuh untuk kawasan Timteng.

Hal itu dia katakan saat menerima kunjungan rombongan delegasi Iran yang dipimpin oleh kepala Dewan Strategi Hubungan Luar Negeri Republik Islam Iran, Kamal Kharrazi, di Damaskus, ibu kota Suriah, Ahad (21/1/2018).

“Kemenangan atas teroris di Suriah dan Iran serta keteguhan Iran di bidang nuklir telah mengandaskan rencana yang telah dibuat untuk mencerai berai negara-negara kawasan, melanggar kedaulatan mereka, dan berdominasi atas keputusan mereka di masa mendatang,” tuturnya.

Assad mengapresiasi dukungan Iran kepada Suriah di semua bidang, terutama partisipasinya yang besar dalam keberhasilan Pasukan Arab Suriah melawan dan membuyarkan serbuan kawanan ekstremis teroris yang berdatangan dari pelbagai penjuru dunia.

Mengenai operasi militer bersandi “Tangkai Zaitun” yang baru dimulai Turki terhadap kawasan Afrin yang dikuasai milisi Kurdi di Suriah utara, Presiden Suriah menilainya tidak lepas dari kebijakan politik yang ditempuh Turki sejak awal krisis Suriah pada tahun 2011.

Menurut Assad, operasi militer itu merupakan “agresi brutal” yang masih kental dengan misi menyokong organisasi-organisasi teroris dengan semua kedok dan labelnya.

Di pihak lain, Kamal Kharrazi mengucapkan selamat kepada pemerintah dan rakyat Suriah atas kemenangan demi kemenangan yang mereka capai susul menyusul di mana yang terbaru di antaranya ialah keberhasilan tentara Suriah merebut kembali bandara militer Abu Duhur di provinsi Idlib.

Kharrazi mengaku optimis bahwa kemenangan-kemenangan itu akan disusul dengan berbagai prestasi lain di bidang militer maupun politik.

Dia juga memastikan bahwa pertukaran pendapat dan kerjasama erat antara Suriah dan Iran berperan besar dalam perjuangan melawan konspirasi asing di Timteng.

Di hari yang sama, tentara Suriah secara resmi mengumumkan keberhasilannya merebut kembali bandara militer Abu Duhur serta 300 desa dan kota kecil di kawasan yang membentang di antara tiga provinsi Hama, Idlib dan Aleppo setelah berhasil menghancurkan kubu-kubu terakhir kawasan teroris di sana. mm/alalam)

DISKUSI: