Kemlu Irak Layangkan Nota Protes Kepada Dubes Mesir Terkait Pernyataan al-Azhar
Baghdad, LiputanIslam.com – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Irak melayangkan nota protes kepada Duta Besar (Dubes) Mesir untuk Irak di Baghdad terkait pernyataan Universitas al-Azhar mengenai relawan al-Hasyd al-Sakbi.
Sebagaimana dilaporkan Alalam, dalam statemennya yang dirilis Selasa (17/3/2015)
Kemlu Irak menyatakan bahwa dalam nota protes itu pihaknya menilai pernyataan al-Azhar mengenai al-Hasyd al-Sakbi sebagai statemen yang dapat mengusik hubungan persaudaraan antara Irak dan Mesir.
Kemlu Irak menekan bahwa al-Hasyd al-Sakbi adalah “para pejuang yang telah memenuhi panggilan negerinya untuk membebaskan wilayahnya dari noda dan kekuasaan kawanan bersenjata yang sudah keluar dari nilai-nilai agama dan kemanusiaan.”
Sebelumnya, di hari yang sama, seorang narasumber Kemlu Irak menyatakan bahwa lembaga ini telah memanggil Dubes Mesir untuk Irak Ahmad Darwish agar menerima nota protes tersebut.
Rabu pekan lalu (11/3/2015), al-Azhar merilis statemen berisikan tuduhan bahwa al-Hasyd al-Sakbi sebagai milisi Syiah loyalis pemerintah Baghdad “telah melancarkan aksi pengusiran, pembunuhan, ekskusi lapangan, dan pembantaian terhadap warga sipil Sunni, membakari masjid-masjid mereka, membunuhi anak-anak kecil dan kaum perempuan mereka dengan darah dingin sembari berdalih memerangi ISIS” di provinsi Salahuddin dan Anbar.
Statemen ini juga sudah ditanggapi oleh Wakil Presiden Irak Nouri al-Maliki dan lembaga ulama Ahlussunnah Irak, Jamaah Ulama Irak. Mereka menyatakan bahwa statemen al-Azhar itu tidak benar dan hanya didasarkan pada informasi yang salah dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. (Baca: Al-Maliki: Al-Azhar Kena Jebakan ISIS )
“Al-Azhar dalam membuat pernyataan resmi seharusnya bersandar pada informasi akurat, bukan pada isu-isu tendensius yang ditebar oleh beberapa ulama korup (su’) yang siang malam memang bermaksud mengobarkan fitnah bernuansa golongan sembari bungkam di depan kejahatan teroris ISIS,” ungkap al-Maliki.
Sedangkan JUI menyatakan, “Al-Azhar bisa jadi tidak mengetahui bahwa al-Hasyd al-Sakbi bukanlah organisasi partisan sebagaimana yang ramai diisukan. Al-Hasyd al-Syakbi justru terdiri dari Syiah dan Sunnah yang berjuang bahu membahu demi tujuan agung nasional dalam bentuk pembebasan berbagai kawasan berpenduduk mayoritas Sunni yang diduduki oleh teroris ISIS.” (mm)