Kekerasan di Palestina, 1 Tentara Israel dan 15 Warga Palestina Cidera
Ramallah, LiputanIslam.com – Serangan Israel di wilayah pendudukan Palestina terus berlanjut dan menambah jumlah korban. Laporan terbaru dari al-Alam menyebutkan sedikitnya 15 warga Palestina cidera terkena serangan udara Israel di Jalur Gaza Jumat dini hari (4/7/2014).
Serangan udara itu menimpa beberapa kawasan permukiman Palestina dan sebuah sumber air yang menyuplai kebutuhan sekitar 20,000 penduduk setempat.
Di pihak lain, militer Israel menyatakan dua roket pejuang Palestina melesat dari arah Jalur Gaza ke arah permukiman Yahudi Sderot Kamis malam (3/7/2014). Selain itu, beberapa media Israel melaporkan sebanyak sembilan peluru mortir telah menimpa kawasan permukiman Yahudi Eshkol di bagian utara Jalur Gaza, mengakibat satu tentara Israel mengalami cidera ringan.
Di kota Gaza, massa Palestina dalam jumlah besar menggelar pawai untuk menunjukkan solidaritasnya dengan saudara-saudara mereka di wilayah Tepi Barat yang terus menerus digempur oleh Israel. Mereka meneriakkan yel-yel kutukan terhadap agresi Israel dan ancamannya terhadap Jalur Gaza. Mereka juga mengutuk aksi pemukim Yahudi menculik remaja Palestina Mohammed Abu Khudair sebelum kemudian membunuh dan membakarnya di kota Baitul Maqdis (Jerussalem).
Massa menegaskan bahwa Israel harus membayar mahal atas kejahatannya terhadap bangsa Palestina dalam beberapa minggu terakhir ini. Mereka meminta otoritas Palestina membatalkan perjanjian dan kordinasi keamanannya dengan Rezim Zionis Israel. Menurut mereka, sikap bungkam di depan kejahatan Israel yang kian menggila belakangan ini sebagai pengkhinatan terhadap sejarah perjuangan melawan pendudukan Israel.
Unjuk rasa masyarakat Palestina mengutuk pembunuhan sadis remaja Palestina juga terjadi di kawasan Shuafat, bagian utara Baitul Maqdis, mengakibatkan bentrokan antara massa dan polisi Israel. Shuafat adalah daerah asal korban pembunuhan disertai pembakaran jenazah korban tersebut.
Dilaporkan pula bahwa Israel terus melakukan penangkapan orang-orang Palestina di Tepi Barat. Dalam peristiwa terbaru tentara Israel menangkap sebanyak lebih dari 20 orang Palestina, satu di antaranya adalah anggota parlemen dan lima tawanan Palestina yang beberapa waktu lalu dibebaskan oleh Israel.
Sementara itu, keluarga korban Abu Khudair menyatakan akan menempuh jalur hukum lokal dan internasional supaya pelaku kejahatan dapat dihukum. Keluarga mengaku telah mendapatkan rekaman CCTV dari polisi Israel. Dalam rekaman video itu terlihat tiga pelaku penculikan, satu orang sebagai pengemudi mobil dan dua lainnya memaksa korban masuk ke dalam mobil.
Sebelumnya, pihak keluarga menyatakan tidak menerima jenazah korban sebelum pemerintah Israel mengakui bahwa penculikan dan pembunuhan sadis itu bermotif rasisme dan bukan kriminal biasa. Jenazah semula akan diserahkan segera setelah shalat Jumat untuk dimakamkan dengan iringan massa Palestina dalam jumlah besar. Namun penyerahan jenazah sempat tertunda lama padahal ratusan penduduk sudah menunggu sejak pagi. Tapi jenazah akhirnya datang dan lalu dimakamkan dengan diiringi lautan warga Palestina.
Ribuan penduduk dari Shuafat dan daerah-daerah lain di sekitarnya ikut mengantar jenazah ke pemakaman sambil meneriakkan yel-yel anti Israel dan slogan-slogan pembalasan atas kejahatan Israel.
Otoritas Palestina mengingatkan situasi sekarang dapat meledakkan keadaan. Mereka menyebut Israel bertanggungjawab atas keadaan ini. (mm)