Kalah Perang Di Ghouta Timur, Kelompok-Kelompok Teroris Saling Tuding
Damaskus, LiputanIslam.com – kelompok-kelompok teroris dan pemberontak di Suriah terlibat aksi saling tuding setelah kalah berperang melawan Pasukan Arab Suriah di Ghouta Timur dekat Damaskus, ibu kota Suriah.
Reuters, Senin (26/3/2018), melaporkan bahwa permusuhan antara kelompok Failaq al-Rahman yang didukung Qatar dan kelompok Jaish al-Islam yang didukung Arab Saudi di Ghouta Timur telah menyebabkan pembagian wilayah sejak 2016 dan membangkitkan aksi kekerasan satu sama lain sehingga membantu kelancaran gerak maju Pasukan Arab Suriah (SAA).
Di saat SAA bergerak menekan mereka, dua kelompok itu malah saling tuding membantu kelancaran gerak maju SAA. Jubir Jaish al-Islam Hamza Birqadar dalam keterangan kepada saluran TV al-Hadath mengatakan bahwa Failaq al-Rahman menolak usulan untuk bergabung menjadi pasukan pertahanan bersama di Ghouta Timur. Jaish al-Islam bahkan juga menuduh Failaq al-Rahman memutus pasokan air yang dibutuhkan untuk mengisi parit-parit pertahanan.
“Parit-parit ini kering sehingga mempercepat gerak maju (SAA),” ungkap Hamza.
Di pihak lain, jubir Failaq al-Rahman Wael Olwan kepada saluran yang sama mengatakan bahwa Jaish al-Islam memang lemah dalam mempertahankan wilayah yang Ghouta Timur yang belakangan berhasil dipecah oleh SAA menjadi tiga bagian yang terisolasi satu sama lain.
Seorang pejabat Suriah mengatakan bahwa persiteruan antarkelompok teroris di Ghouta Timur merupakan salah satu faktor keberhasilan SAA memenangi pertempuran dalam waktu yang relatif singkat.
Kelompok Failaq al-Rahman mulai meninggalkan kawasan mereka di Ghouta Timur menuju kawasan selatan Suriah, sementara Jaish al-Islam mengaku sedang berperan sebagai penghubung di kawasannya di kota Douma, Ghouta Timur.
Rusia, Senin, menyatakan bahwa Jaish Islam siap meletakkan senjata dan meninggalkan daerahnya, tapi kelompok ini membantahnya, dan bahkan terbetik kabar bahwa kelompok ini ingin bergabung dengan SAA. (mm/alalam)