Jenderal Iran Pastikan Pasukannya akan Gempur Negara yang Bantu Serangan Israel
Teheran, LiputanIslam.com – Seorang petinggi militer Iran melontarkan peringatan keras ihwal resiko berat bagi negara yang bekerjasama dengan Rezim Zionis Israel, terutama Amerika Serikat (AS), dalam mengancam keamanan nasional Iran.
“Kami memperingatkan Amerika bahwa dukungan kepada tindakan entitas Zionis terhadap Iran akan membahayakan kehidupan tentara Amerika di kawasan,” kata Mayjen Ghulam Ali Rashid, di hadapan sejumlah petinggi Angkatan Bersenjata dan Pengawal Revolusi di Markas Besar Khatamul Anbiya, Senin (27/2).
Dia menambahkan, “Negara mana pun yang bekerja sama dengan Rezim Zionis untuk mengancam keamanan nasional Iran akan membayar harga mahal atas tindakannya itu, dan angkatan bersenjata kami yang tangguh akan menyerang tempat asal agresi dan semua pangkalan koordinasi dan kerjasama dalam jalur dan zona udara yang digunakan untuk melintas.”
Jenderal Rashid menunjukkan bahwa angkatan bersenjata Republik Islam Iran melakukan setidaknya 30 manuver skala besar dan lusinan manuver khusus setiap tahun.
Israel telah berulang kali mengancam tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir, dan bersumbar bahwa semua opsi ada di atas meja.
Di saat yang sama, Amerika Serikat (AS) juga berulang kali menyatakan dukungan penuhnya atas keamanan Israel, dan kedua negara juga kontinyu melakukan latihan perang bersama.
Sementara itu, Panglima Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Esmail Qaani di hari yang sama menegaskan bahwa Washington memicu konflik di seluruh dunia demi membujuk negara-negara lain agar membeli senjata buatan AS.
Dia mengatakan bahwa demi perang hibrida terhadap Iran, kubu musuh terlibat dalam operasi psikologis intensif.
“Media arus utama sekarang berada di bawah kendali musuh. Musuh akhir -akhir ini melakukan perang hibrida terhadap Republik Islam (Iran) setelah mereka mengalami kekalahan berturut -turut. Karena itu, media memainkan peran yang signifikan dan integral di seluruh kampanye ini dan banyak digunakan untuk tujuan itu,” ujarnya.
Mengenai media yang resisten dan pro-resistensi, dia menyebut mereka “telah berhasil memperkuat kapasitas mereka hari demi hari melalui upaya yang berdedikasi dan tekad yang hebat, meski mendapat segala pembatasan yang ketat.”
Dia menambahkan, “Kemegahan Front Perlawanan telah disorot secara mengagumkan oleh media pro-resistansi, dan telah diperlihatkan bahwa memelihara dan memajukan prinsip-prinsip Islam memerlukan petunjuk Allah Swt dan Nabi Muhammad saw.”
Komandan Pasukan Quds menepis keyakinan umum yang keliru bahwa persenjataan yang unggul dan sumber daya keuangan yang lebih besar merupakan satu-satunya penunjang kemenangan dalam perang.
“Kubu arogan global, yang dipimpin oleh AS danRezim Zionis, telah telah menebar opini keliru kepada khalayak dunia bahwa siapa pun yang memiliki lebih banyak senjata, peralatan, dan aset dalam perang akan muncul sebagai pemenang. Mereka menyebarkan gagasan itu karena fakta bahwa mereka menghasilkan uang dari kesepakatan senjata,” terangnya.
Dia juga mengatakan, “Untuk menjual senjata, mereka biasa memulai konflik di seluruh dunia. Semua orang yang sebelumnya percaya bahwa peralatan militer dan persenjataan akan memutuskan hasil konflik sekarang mengakui bahwa mereka yang lebih banyak melakukan perlawanan selama konfliklah yang pada akhirnya berjaya.” (mm/fna/tehrantimes)
Baca juga: