Israel Mengklaim Ladang Migas Lebanon, Hizbullah Siap Perang

0
408

Beirut, LiputanIslam.com –  Hizbullah merilis pernyataan tegas bahwa kelompok pejuang Islam yang berbasis di Lebanon ini akan menghadapi segala bentuk agresi pasukan Zionis Israel terhadap ladang minyak dan gas (migas) Lebanon.

Pernyataan itu dirilis Hizbullah, Rabu (31/1/2018), menyusul pernyataan Menhan Israel Avigdor Lieberman mengenai Blok 9.

“Pernyataan menteri perang negara musuh, Zionis, merupakan ungkapan baru ketamakan Israel yang berkelanjutan terhadap kekayaan, wilayah dan peraiaran Lebanon, dan dalam rangka politik agresif terhadap Lebanon beserta kedaulatan dan haknya yang sah,” tegas Hizbullah.

Kelompok pejuang pimpinan Sayyid Hassan Nasrallah ini menambahkan, “Sebagai dukungan kepada sikap para pemimpin tiga lembaga tinggi negara dan para pejabat Lebanon lainnya terhadap agresi baru ini kami memastikan pendirian solid dan tegas kami untuk menghadang segala bentuk agresi terhadap hak kita dalam migas, mempertahankan instalasi-instalasinya, dan melindungi kekayaannya.”

Sebelumnya, Lieberman mengatakan, “Blok gas lepas pantai nomor 9 adalah milik kami, tapi Lebanon malah mengumumkan tender berkenaan dengannya.”

Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri menyalahkan dan mengecam klaim Lieberman, dan menegaskan bahwa pemerintah Lebanon akan menelusuri latar belakang klaim ini bersama pihak-pihak internasional demi membela hak Lebanon.

“Sejak berapa hari lalu para pejabat Israel sengaja menyampaikan pesan-pesan intimidatif terhadap Lebanon di mana yang terbaru di antaranya keluar dari lidah Menhan Avigdor Lieberman yang menganggap Blok 9 yang membidangi eksplorasi gas di perairan internasional Lebanon sebagai milik Israel dan bahwa meski demikian Lebanon telah melakukan tender berkenaan dengannya,” ungkap Hariri, Rabu.

Dia menambahkan, “Klaim-klaim itu tidak benar, baik dari segi format maupun konten, dan dalam kerangka politik ekspansif dan kolonialisasi untuk melumat hak orang lain dan mengancam keamanan regional.”

Dia juga menegaskan, “Pemerintah Lebanon akan menelusuri latar belakang klaim itu bersama pihak-pihak internasional terkait demi menegaskan haknya yang sah dalam memanfaatkan perairan internasionalnya, menolak segala bentuk kelancangan terhadapnya dari pihak manapun, dan memandang pernyataan Lieberman sebagai provokasi secara terbuka dan tantangan yang ditolak oleh Lebanon.” (mm/rayalyoum)

DISKUSI: