Israel Masih Rahasiakan Apakah Hizbullah Pemasang Bahan Peledak Besar di Megiddo
Nazaret, LiputanIslam.com – Rezim Zionis Israel sampai sekarang belum secara resmi mengumumkan apakah Hizbullah yang melakukan operasi serangan di pos pemeriksaan Megiddo pada Senin lalu, karena media Israel dilarang menerbitkan masalah ini.
Meski demikian, seperti dilansir Channel 13 dari Hebrew TV, terungkap bahwa alat peledak yang meledak di pos pemeriksaan Megiddo sarat dengan bahan peledak dan menunjukkan bahwa alat itu diproduksi di Rusia.
Menteri Perang Israel, Yoav Galant, Kamis lalu (16/3), bersama Panglima Tentara Pendudukan, Jenderal Herzi Halevi, mengunjungi perbatasan Israel-Lebanon. Di situ dia berusaha meyakinkan media bahwa Rezim Zionis akan memilih waktu dan tempat yang tepat untuk menindak mereka yang meletakkan alat peledak itu, tanpa menuduh Hizbullah atau faksi-faksi pejuang Palestina.
Menurutnya, dinas keamanan masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apa yang terjadi.
Analis dan pakar di Tel Aviv heran atas diamnya Hizbullah dan Sekjennya, Sayid Hassan Nasrallah, karena tidak mengeluarkan pernyataan apa pun tentang operasi Megiddo, padahal selama ini Hizbullah selalu menyatakan tanggung jawabnya jika memang telah melakukan sesuatu.
Sumber-sumber di Tel Aviv menyebutkan bahwa unsur-unsur Hizbullah mengusik penduduk pemukiman di perbatasan utara Israel dengan mengarahkan sinar laser melintasi perbatasan, sehingga tentara Israel menanggapi dengan serangan lain pada indra.
Dalam konteks ini, Saluran 12 Israel melaporkan bahwa Hizbullah mengarahkan sinar laser ke kota perbatasan Israel Metulla, menyasar pengemudi dan pejalan kaki, dan bahkan warga di dalam rumah.
Sementara itu, sebuah laporan oleh Institut Studi Keamanan Nasional Israel menyatakan bahwa krisis internal Israel yang berkembang di Israel telah memperkuat teori Sayid Nasrallah bahwa entitas Zionis sedang mendekati ajal, dan bahwa Hizbullah dapat menantangnya.
Menurut laporan itu, krisis internal dan meluasnya protes di Israel, bersamaan dengan eskalasi operasi komando Palestina, memperkuat anggapan Sayyid Nasrallah bahwa kelemahan internal rezim pendudukan sangat besar dan bahwa Israel sama lemahnya dengan sarang laba-laba. (mm/raialyoum)