ISIS Serukan Pembunuhan Warga Sipil Negara Peserta Koalisi
Baghdad, LiputanIslam.com – Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali menebar ancaman pembunuhan yang kali ini sasarannya adalah warga sipil negara-negara peserta koalisi anti ISIS, terutama negara-negara Barat.
Seruan itu disampaikan kepada para ekstrimis di dunia yang menjadi simpatisan mereka dengan beberapa bahasa oleh Juru Bicara ISIS Abu Mohammad al-Adnani dalam rekaman audio yang mereka sebarkan belum lama ini.
“Jika Anda dapat membunuh orang kafir Amerika dan Eropa dan terlebih lagi Perancis…atau Australia, Kanada dan orang kafir lain warga negara yang tergabung dalam koalisi anti ‘Negara Islam’ (Islamic State/IS/ISIS) maka bertawakkallah kepada Allah dan bunuhlah dia dengan sarana dan cara apapun,” seru al-Adnani, sebagaimana dilansir Alalam Senin kemarin (22/9).
Sejauh ini Amerika Serikat dan Perancis adalah dua negara yang sudah terlibat dalam operasi serangan udara terhadap ISIS di Irak.
Sementara itu, sebanyak 30 anggota ISIS tewas dihantam serangan udara tentara Irak di kawasan Dhuluiya, provinsi Salahuddin.
“Sebanyak 30 teroris anggota kelompok teroris takfiri ISIS tewas dan dua tank mereka hancur akibat serangan udara di dekat bandara Dhuluiya di selatan Tikrit,” ungkap kepala kepolisian Dhuluiya Kolonel Kindil Khalil dalam jumpa pers Senin kemarin, sebagaimana dilansir lembaga pemberitaan Buratha.
Dia menambahkan bahwa serangan yang dilancarkan berdasarkan informasi intelijen itu juga menghancurkan 10 mobil pembawa senapan otomatis dan mortir.
Laporan lain al-Sumaria menyebutkan bahwa puluhan anggota ISIS tewas dan cidera diserang kelompok-kelompok pasukan adat di distrik Dujail, 120 kilometer selatan Tikrit, Senin kemarin, sementara ISIS meledakkan puluhan rumah yang dicurigai sebagai milik anggota aparat keamanan Irak di beberapa kawasan sekitar distrik tersebut.
Sehari sebelumnya, puluhan anggota ISIS juga dikabarkan tewas dan cidera saat mereka berusaha melancarkan serangan ke distrik yang sama dari empat arah.
Operasi militer Irak terus digelar secara intensif di sebagian besar provinsi Salahuddin untuk membebaskan kawasan-kawasan yang dikuasai ISIS sejak 10 Juni lalu. Operasi serupa juga terjadi di provinsi Anbar yang sebagian wilayahnya sudah lama menjadi sarang dan tempat persembunyian ISIS. (mm)