Iran Temukan Bahan Peledak Milik Teroris “Antek Saudi”

0
416

Pasukan keamanan Iran

Teheran, LiputanIslam.com –  Otoritas Iran telah mengungkap dua tempat penyimpanan bahan peledak berkategori “high-explosive” milik kawanan teroris yang hendak digunakan untuk melancarkan aksi peledakan di kawasan berpenduduk.

Dilaporkan bahwa bahan peledak itu semula akan digunakan oleh para teroris dalam dua rencana serangan, yang salah satunya dirancang dan diarahkan langsung oleh Arab Saudi.

Kementerian Intelijen Iran, Rabu (24/1/2018), menyatakan bahwa aparat keamanan negara ini dalam sebuah operasinya berhasil menemukan tak kurang dari 23 bom yang dikendalikan dengan remote control yang akan digunakan teroris untuk menimbulkan kekacauan di wilayah timur Iran.

Menurut pernyataan ini, kawanan teroris berhasil menyelundupkan bom itu ke perbatasan timur Iran dengan bantuan badan intelijen Saudi.

Kementerian ini menyebutkan bahwa juga terdapat pengiriman bahan peledak lain lengkap dengan alat perakitan bom yang kemudian berhasil disita dari tangan kelompok teroris di provinsi barat Kurdestan. Bahan itu antara lain berupa bahan kelas militer seperti TNT, C4, serta alat peledak dan muatan elektronik.

Kementerian Intelijen Iran tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai identitas kawanan teroris atau target yang mungkin mereka dapatkan.

Pejabat Saudi pernah beberapa kali menyampaikan seruan terbuka untuk aksi pengacauan stabilitas Iran.

Beberapa jam sebelum serangkaian aksi teror yang menewaskan dan melukai beberapa orang di Teheran pada Juni lalu, Menlu Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan, “Iran harus dihukum atas gangguannya di kawasan.”

Kelompok teroris takfiri ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan serentak yang menerjang parlemen Iran dan komplek makam pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini, tersebut.

Sebulan sebelumnya, Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman yang saat itu merangkap wakil putera mahkota dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Manar  bersumbar, “Kami akan berusaha berperang di Iran daripada di Arab Saudi.”  (mm/presstv)

DISKUSI: