Iran Dan Hizbullah Dukung Presiden Venezuela Di Depan Upaya Kudeta Dan Intervensi AS
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi, Kamis (23/1/2019), merilis statemen berisi pernyataan sikapnya terhadap perkembangan situasi politik di Venezuela dan intervensi AS secara terbuka atasnya.
“Republik Islam Iran mendukung pemerintah dan bangsa Venezuela di depan setiap intervensi asing dalam urusan internal negara ini atau di depan tindakan ilegal atau anti-tindakan-tindakan tak berkerakyatan, seperti upaya-upaya kudeta,” ungkap Qasemi.
Dia menambahkan, “Kami berharap setiap perselisihan politik di Venezuela dapat diselesaikan secepat mungkin oleh rakyat dan pemerintah negara ini melalui solusi hukum dan damai.”
Menyusul pengakuan AS terhadap pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara negara ini, Presiden Nicolas Maduro Rabu lalu mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik Caracas dengan Washington, dan memberikan tenggat waktu 72 jam kepada para diplomat AS agar segera meninggalkan negara Venezuela.
Maduro menuding AS berusaha menggerakkan kudeta di Venezuela. Dia juga bersumpah untuk memperjuangkan hak rakyat Venezuela atas perdamaian dan pemerintahan yang berdaulat atas pilihan mereka.
Kelompok pejuang Hizbullah juga mengeluarkan pernyataan dukungan kepada Maduro dan mengutuk campur tangan AS
Kelompok berpengaruh yang berbasis di Lebanon ini menegaskan bahwa pengakuan AS tidak akan memberikan legitimasi pada kudeta.
Hizbullah menegaskan bahwa seluruh dunia mengetahui bahwa tujuan intervensi AS bukan untuk membela demokrasi dan kebebasan, seperti yang diklaim Washington, melainkan untuk mengendalikan kekayaan dan kemampuan Venezuela serta demi menghukum negara-negara yang yang melawan hegemoni AS di dunia. (mm/mehr/alalam)