Ini Kata Pakar Militer Kuwait Mengenai Presisi Rudal Iran Yang Menerjang Wilayah Irak
London, LiputanIslam.com – Anggota parlemen Kuwait Nasser Al-Duwailah yang juga seorang pakar militer mengakui tingginya presisinya rudal Iran setelah negara republik Islam ini merudal markas sebuah kelompok teroris kontra-Iran di wilayah Kurdistan Irak belum lama ini.
Seperti dikutip oleh pamred media online Rai al-Youm yang berbasis di London, Abdel Bari Atwan, dalam editorialnya, Ahad (16/9/2018), mennyebutkan bahwa Al-Duwailah melalui akun Twitter-nya telah secara detail menyinggung akurasi rudal Iran dalam peristiwa tersebut.
“Empat rudal Iran berjarak sedang (300 kilometer) telah menimpa sebuah bangunan yang menjadi markas kelompok oposisi Iran di wilayah Kurdistan,” tulis Al-Duwailah yang juga mantan perwira militer dan kini menjabat sebagai sebagai penasehat militer menteri pertahanan Kuwait tersebut.
Dia melanjutkan, “Satu di antara empat rudal itu tepat menimpa dan menghancurkan bangunan tersebut, satu lainnya jatuh di tempat yang berjarak 4 meter dari bangunan itu, dan dua lagi jatuh di sekitarnya, sehingga negara-negara Teluk harus meninjau kembali rencana-rencana militer dan daya pertahanan mereka.”
Menurut Atwan, Al-Duwailah sebagai pakar militer tidak mungkin melebih-lebihkan tingkat presisi dan efektivitas rudal Iran. Sebaliknya, dengan catatannya itu dia mengimbau negara-negara Arab Teluk Persia agar membuat rencana persenjataan yang mutakhir untuk menghadapi kecanggihan rudal-rudal Iran.
Namun, Atwan menyatakan bahwa Israellah yang sudah pasti dan memang seharusnya gelisah terhadap kemampuan rudal Iran.
“Israel cemas bukan saja terhadap jumlah rudal Iran, melainkan juga terhadap presisinya yang tinggi dalam membidik sasaran,”tulis Atwan.
Atwan juga menyebutkan bahwa perusahaan media Israel MAKO, Ahad, telah mengutip keterangan sumber-sumber intelijen Israel mengenai perang yang akan dihadapi negara Zionis ini dengan kelompok pejuang Hizbullah Lebanon di masa mendatang.
“Kekuatan yang akan dikerahkan oleh Israel dalam perang Lebanon mendatang akan menjadi tiga kali lipat kekuatan yang dikerahkannya dalam Perang Juli 2006,” bunyi keterangan itu.
Menurut sumber-sumber itu, Hizbullah terus meningkatkan kemampuan ofensifnya sehingga kini memiliki lebih dari 150,000 rudal, dan “dapat menembakkan ratusan di antaranya sekaligus setiap hari.” (mm/raialyoum)