Hizbullah: Iran Dulu Antek AS, Sekarang Jadi Pembela Arab dan Umat Islam

0
429

Beirut, LiputanIslam.com –  Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon Syeikh Naim Qassem menyebut Republik Islam Iran sebagai negara yang telah membebaskan Timteng dari era kekalahan kepada era kemenangan.

“Iran telah memecah kebergantungan kepada Barat dan Timur, menguatkan status kawasan ini sebagai bangsa-bangsa merdeka, dan menyokong perlawanan bangsa-bangsa lemah terhadap pendudukan Israel dan segala bentuk pendudukan lain di kawasan kita,” katanya berkenaan dengan HUT ke-38 kemenangan revolusi Islam Iran, seperti dilansir al-Manar milik Hizbullah dikutip al-Alam milik Iran, Sabtu (11/2/2017).

Dia menambahkan, “Negara republik Islam ini telah menumbuhkan harapan kepada bangsa-bangsa regional bahwa perubahan bisa dilakukan, bahwa arogansi (negara-negara adidaya) bukanlah sesuatu yang lazim, dan kita bisa melakukan opsi-opsi kita sendiri dalam menghadapi kezaliman, penimbunan,  dan pendudukan, serta membangun sendiri masa depan.”

Syeikh Qassem kemudian mengimbau negara-negara Arab Teluk Persia agar memperbaiki hubungan dengan Iran.

“Negara-negara Teluk jika ingin lebih berkembang, hidup lebih tenang, serta lebih berkesempatan untuk menginvestasikan potensi dan energinya maka sudah seharusnya bekerjasama dengan Iran. Bekerjasama dengan Iran adalah kekuatan, keamanan, dan stabilitas Teluk serta merupakan masa depan bagi kawasan (Timteng) secara keseluruhan,” tuturnya.

Menurutnya, Iran di zaman rezim Syah Pahlevi merupakan antek Amerika dan Israel untuk menekan dan menundukkan negara-negara Arab dan Islam, tapi akhirnya justru berubah menjadi negara yang gigih membela kepenting Arab dan umat Islam.

Dia mengatakan, “Iran telah mengalahkan Israel di Iran sendiri dan di kawasan, dan Iran pula yang telah mengubah kedudukannya sebagai negara polisi -di bawah pengaruh AS di Timteng untuk menundukkan negara-negara Arab dan Islam- menjadi negara yang membela urusan Arab dan umat Islam. Mengapa mereka (negara-negara Arab) harus enggan bekerjasama dengan Iran, padahal Iran telah memberikan kebaikan dan kedudukan ini?”

Dia lantas menegaskan bahwa Hizbullah bangga didukung Iran.

“Iran tidak meminta apa-apa dari Hizbullah maupun Libanon. Iran memberi tanpa menerima balasan apa-apa. Iran memberi tanpa pamrih. Realitas sekarang adalah saksinya,” pungkas Syekh Qassem. (mm/alalam)

DISKUSI: