Gencatan Senjata Lima Hari Dimulai di Yaman
Assiri juga menyatakan bahwa serangan udara koalisi ke Yaman yang dimulai sejak 26 Maret lalu masih berlanjut hingga saat-saat terakhir menjelang waktu yang telah ditetapkan untuk dimulainya gencatan senjata tersebut.
Associated Press melaporkan bahwa pemboman dihentikan segera sebelum utusan baru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed asal Mauritania tiba di Sanaa, ibu kota Yaman.
Dalam tayangan TV al-Arabiya Assiri mengaku tidak dapat memastikan apakah Ansarullah (al-Houthi) akan mematuhi perjanjian gencatan senjata.
“Tindakan Ansarullah telah menimbulkan anggapan bahwa kelompok ini tidak memiliki iktikad untuk berkomitmen pada gencatan senjata yang sudah disepakati,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa semua kapal yang akan masuk ke perairan Yaman harus meminta izin dari pemerintahan presiden pelarian Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, atau pasukan koalisi.
Sebelumnya, Iran telah menggerakkan satu kapalnya yang memuat bantuan kemanusiaan ke Yaman. (Baca: Iran Ancam Putus Tangan Yang Coba Sentuh Kapal Bantuan Untuk Yaman )
Arab Saudi sudah pernah mengumumkan penghentian serangan ke Yaman pada 21 April lalu, namun kurang dari 12 jam setelah pengumuman itu pasukan udara koalisi ternyata masih melanjutkan serangan tanpa hentinya ke negara Arab termiskin tersebut. (mm)