Gempa Dahsyat di  Turki dan Suriah Tewaskan Ribuan Orang, Cuaca Beku Hambat Pencarian Korban

0
148

Ankara, LiputanIslam.com   Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 SR meluluh lantakkan berbagai kota dan daerah di Turki dan negara jirannya, Suriah, serta menewaskan ribuan orang dengan jumlah rinci yang diperkirakan akan meningkat di tengah jerih payah tim penyelamat mencari korban di antara reruntuhan yang tersebar luas.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut gempa kembar hari Senin sebagai “bencana terbesar” sejak gempa bumi Erzincan 1939, yang menewaskan sekitar 33.000 orang.

Gempa berkekuatan 7,7 SR pertama, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki, meruntuhkan seluruh blok apartemen di beberapa kota dan menimbulkan banyak kehancuran pada jutaan warga Suriah yang terlantar akibat perang bertahun-tahun.

Cuaca musim dingin yang membeku menambah penderitaan ribuan orang yang terluka atau kehilangan tempat tinggal serta menghambat upaya pencarian korban selamat.

Huseyin Yayman, seorang legislator dari provinsi Hatay Turki, mengatakan beberapa anggota keluarganya terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka yang runtuh.

“Ada begitu banyak orang lain yang juga terjebak. Banyak bangunan yang rusak. Orang-orang berada di jalanan. Hujan, ini musim dingin,” katanya kepada televisi HaberTurk melalui telepon.

Gempa bumi pertama terjadi sebelum matahari terbit dalam cuaca buruk dan diikuti oleh gempa besar berkekuatan 7,6 skala Richter pada siang hari, menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD).

Gempa kedua merobohkan lebih banyak bangunan dan, seperti yang pertama, terasa di seluruh kawasan itu serta membahayakan penyelamat yang berjuang untuk menarik korban dari puing-puing.

Selain Kahramanmaras, provinsi tenggara Gaziantep, Diyarbakir, Elazig, Malatya, Adıyaman, Kilis, Hatay, Osmaniye, dan Bingol juga dilanda gempa.

Menurut AFAD, jumlah korban tewas di Turki  mencapai 2.316, dan korban luka sekitar 12.000 orang. Di Suriah, sedikitnya 1.293 orang dilaporkan tewas.

Pejabat AFAD Orhan Tatar dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Senin malam mengatakan lebih dari 5.500 bangunan runtuh. Lebih dari 6.400 orang diselamatkan dari bangunan yang runtuh di tenggara Turki.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan wilayah itu merasakan setidaknya 145 gempa susulan, dan tiga gempa lebih kuat dari 6 SR.

El Mostafa Benlamlih, koordinator residen dan kemanusiaan PBB di Suriah, mengatakan infrastruktur rusak parah di seluruh wilayah.

“Air (sumber)  telah rusak. Kami sangat mengandalkan tangki air. Banyak dari mereka yang membutuhkan perbaikan serius atau perlu diganti,” katanya.

Dia menambahkan bahan bakar tidak tersedia dan beberapa rumah sakit rusak. “Kami membutuhkan banyak bantuan di sini,” ujarnya.

Suhu yang sangat dingin dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan tim penyelamat untuk menyelamatkan korban selamat yang terperangkap, kata Dr Steven Godby, pakar bahaya alam di Nottingham Trent University.

Suhu di beberapa daerah diperkirakan turun di bawah titik beku dalam semalam, kondisi yang memburuk bagi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan atau kehilangan tempat tinggal. Hujan dan salju turun di seluruh wilayah.

Presiden Erdogan menyebutnya sebagai bencana bersejarah dan menyatakan tujuh hari berkabung.

“Setiap orang berusaha dengan sepenuh hati meskipun musim dingin, cuaca dingin dan gempa bumi yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” katanya.

Erdogan mengatakan 45 negara telah menawarkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan. (mm/aljazeera)

 

DISKUSI: