Gelombang Penangkapan Di Saudi Menimpa Seorang Ulama Tersohor Dari Mekkah

0
806

Riyadh, LiputanIslam.com –  Gelombang penangkapan di Arab Saudi yang terjadi sejak tahun lalu sampai sekarang belakangan ini menerjang seorang ulama tersohor Syeikh Nasir al-Umar dari kota suci Mekkah al-Mukarromah.

Dr. Abdullah al-Awdah, putra Syeikh Salman al-Awdah yang sudah lama ditangkap, mengatakan bahwa Syeikh al-Umar ditangkap pada hari Selasa pekan lalu.

“Semoga Allah bersama kita semua dan membebaskan mereka,” harap Abdullah al-Awdah.

Setelah tersiar kabar penangkapan al-Umar para aktivis media sosial Saudi membuat hashtag “penangkapan syeikh Umar al-Nasir”, sementara para pengguna media sosial Twitter terbagi menjadi dua kelompok pro dan kontra penangkapan.

Salah seorang dari kalangan yang kontra mencuit; “Mereka (kerajaan Saudi) mengira bahwa dengan memperbanyak penangkapan akan dapat mengendalikan situasi krisis yang melanda Saudi. Berbagai perkara seharusnya dikelola dengan bijaksana karena jika tidak maka celakalah akibatnya.”

Sedangkan dari pihak yang pro menyebutkan, “Perang kalangan sekular telah menjangkau syeikh paling terkemuka.”

Sebagian orang menyatakan bahwa penangkapan ini merupakan salah satu bentuk kepatuhan Putra Mahkota Saudi Mohamed bin Salman kepada perintah pihak asing agar meringkus para pemuka agama terpercaya.

Beberapa aktivis lain mengecam penangkapan al-Umar dan penaikan jabatan ulama lain semisal Syeikh Abdul Aziz al-Rais. Al-Rais dinaikkan jabatannya belum lama ini setelah dia berfatwa haram bagi masyarakat melakukan perlawanan terhadap penguasa meskipun penguasa itu menenggak khamr dan berzina.

Kalangan yang pro penangkapan justru memuji tindakan Mohamed bin Salman menangkap al-Umar karena menurut mereka, al-Umar berhaluan Ikhwanul Muslimin dan antek Iran.

“Ayunkan pedangmu, Tuanku Bin Salman, terhadap setiap teroris yang mengacaukan keamanan negara,” ungkap Basil al-Mashbouk, seorang pendukung gelombang penangkapan. Dia juga meminta supaya beberapa tokoh lain semisal Alarour , al-Uraifi, dan Ayed al-Qarni juga diringkus. (mm/raialyoum)

DISKUSI: