Erdogan: Turki Tidak Akan Mundur Dalam Operasi Afrin

0
398

Istanbul, LiputanIslam.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan negaranya sudah bersepakat dengan Rusia, dan “tidak akan mundur” dalam operasi militernya terhadap kelompok Kurdi di kawasan Afrin, Suriah utara.

“Kami bertekad, masalah Afrin akan dapat diselesaikan, dan kami tidak akan mundur. Kami telah berbicara telah membicarakan hal ini dengan sahabat kami Rusia, dan kami sepakat,” tutur Erdogan dalam sebuah rapat, Senin (22/1/2018).

Recep berkata demikian setelah sejumlah negara, termasuk Perancis, menyatakan prihatin atas terbukanya front pertempuran baru di Suriah.

Turki pada Sabtu pekan lalu memulai operasi militer bersandi “Tangkai Zaitun” di kawasan Afrin dengan memperhebat serangan artileri dan udaranya terhadap posisi-posisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang menguasai kawasan itu.

Rusia belum memberikan pernyataan resmi apakah pihaknya memang memberi lampu hijau kepada Turki dalam operasi tersebut. Sebaliknya, Moskow malah meminta Ankara “menahan diri”.

Banyak pengamat memandang Turki tidak mungkin dapat melancarkan operasi militer besar-besaran di Suriah tanpa persetujan Rusia yang mengasai zona udara Suriah utara dan secara militer juga eksis di Afrin serta menjalin hubungan baik dengan YPG, namun pekan lalu Rusia menarik pasukannya yang tersebar di Afrin dengan alasan demi menghindari “provokasi”.

Ankara menuding YPG sebagai cabang Partai Pekerja Kurdi Turki (PKK) yang melakukan pemberontakan bersenjata di wilayah Turki sejak 1984, sementara Amerika Serikat (AS) mendukung YPG yang menjadi elemen utama Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang disebut-sebut sebagai pasukan koalisi Kurdi dan Arab Suriah dalam perang melawan kelompok teroris ISIS di Suriah utara.

Erdogan menambahkan, “Operasi Afrin bukan untuk memerangi saudara-saudara kami orang Kurdi, melainkan operasi penumpasan organisasi-organisasi teroris. Operasi Afrin akan berhenti setelah tujuannya tercapai.” (mm/rayalyoum)

DISKUSI: