Dubes AS Ajak DK PBB Tekan Iran, Ini Tanggapan Dubes Rusia
NewYork, LiputanIslam.com – Duta Besar Amerika Serikat (AS) Nikki Haley menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB agar mengikuti jejak AS dalam menghadapi tindakan Iran berupa “agresi , pengacauan keamanan, dan pelanggaran hukum” di Timteng. Seruan ini mendapat komentar kritis dari Duta Besar Rusia untuk PBB.
Dewan Keamanan Rabu (18/10/2017) menggelar sidang untuk membahas situasi Timteng beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menolak mengakui konsistensi Iran kepada perjanjian nuklirnya lalu melimpahkan masalah ini kepada Kongres AS.
Dalam sidang ini Haley mengatakan, “AS bertolak dari misi pencegahan perilaku Iran yang destruktif dari semua sisi, bukan dari satu sisi saja… Masyarakat internasional harus berbuat hal yang sama.”
Keputusan Trump mendapat kritikan tajam dari para sekutu AS sendiri dalam perjanjian nuklir Iran tersebut. Di luar sidang ini Jerman dan empat negara anggota tetap Dewan Kemanan PBB (Rusia, Perancis, Inggris, dan Cina) telah mengecam sikap Trump itu.
Dewan Keamanan PBB sepakat mengukuhkan perjanjian nuklir yang diteken pada tahun 2015 dan bahkan menerima tanggungjawab mengawasi proses pelaksanaannya.
Namun demikian, Haley malah menyebut Iran “menipu” dewan ini dan mengancam ketentraman Timteng dengan perilaku yang “ keluar dari undang-undang”
Dia mengatakan bahwa Iran menjual senjata dan memberikan dukungan militer kepada pihak-pihak yang berperang di Yaman, Suriah, dan Lebanon. Dia menyebut semua ini sebagai contoh pelanggaran Iran terhadap ketentuan PBB. Selain itu dia juga menilai ujicoba rudal Iran “ancaman paling berbahaya”.
“Dewan ini di depannya, sekarang adalah kesempatan untuk mengubah kebijakan terhadap pemerintah Iran,” katanya.
Seruan Duta Besar AS untuk PBB ini tampaknya tidak mendapat sambutan baik dari para anggota lain dewan ini.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia malah mengingatkan Haley bahwa persoalan Timteng sekarang berkenaan dengan konflk Israel-Palestina sementara Haley “tidak menyebutkan Palestina barang satu kata.”
Mengenai Iran, Nebenzia mengatakan, “Upaya membongkar struktur perjanjian nuklir Iran akan menjurus pada reaksi negatif di Timteng dan berbagai kawasan lain.” (mm/rayalyoum)