Dewan Ulama Saudi Dikabarkan Mendesak Bin Salman Mundur
Riyadh, LiputanIslam.com – Laman al-Ahd yang berbasis di Yaman serta surat kabar Perancis dan Amerika Serikat(AS), melaporkan bahwa Dewan Ulama Arab Saudi mendesak supaya Mohamed bin Salman (MbS) diturunkan dari kedudukannya sebagai putra mahkota negara kerajaan ini karena dia dinilai telah fasik, menebar mafsadat, menghamburkan harta publik, dan bertanggungjawab atas pembunuhan jurnalis Kamal Khashoggi.
Disebutkan bahwa terdapat bocoran ke media mengenai adanya aksi bungkam pihak-pihak internal kerajaan terhadap MbS menyusul dugaan kuat keterlibatannya dalam kasus Khashoggi yang hilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.
Al-Ahd, Kamis (18/10/2018), menyebutkan bahwa Dewan Ulama Saudi telah membuat pernyataan yang meminta supaya MbS mundur karena maraknya kezaliman, penindasan, dan kebijakan politik salah yang dibuat olehnya.
Mereka menegaskan bahwa tindakan-tindakan semisal penangkapan ulama, da’i, dan penulis; pemberantasan terhadap simbol-simbol ketaatan kepada agama di tengah masyarakat; penebaran mafsadat; dan penghamburan harta umum merupakakan perbuatan yang tak bisa diharap mendatangkan manfaat.
Pernyataan dari kalangan yang mereka sebut sebagai “ahlul hilli wal aqd” itu menegaskan bahwa setelah MbS terbukti fasik dan tidak berkompeten maka hendaknya dipilih ulang orang yang berkelayakan menjabat putra mahkota, dan para tahanan politikpun harus dibebaskan secepatnya.
Le Figaro melaporkan bahwa Dewan Baiat Saudi telah mengadakan pertemuan rahasia untuk memilih wakil putra mahkota. Surat kabar Perancis ini mengutip keterangan sumber di Riyadh bahwa Dubes Saudi untuk AS Khalid bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, adik MbS lain ibu, telah dipilih untuk kedudukan itu sehingga berarti bahwa MbS akan mundur.
Le Figaro menambahkan bahwa semakin kencangnya tekanan internasional terkait dengan kasus Khashoggi telah membuat Dewan Baiat Saudi untuk benar-benar peduli kepada dampak persoalan yang membelit MbS.
Disebutkan bahwa Khalid bin Salman telah kembali ke Riyadh menyusul hilangnya Khashoggi. Surat kabar New York Times mengutip keterangan sumber-sumber resmi AS bahwa Khalid tidak akan kembali lagi ke Washington sebagai dubes Saudi. (mm/alalam)