NewYork, LiputanIslam.com – Sejak tahun 2012 sampai sekarang sebanyak 36,500 warga negara asing telah menjadi anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah, dan sebanyak 6,600 orang di antaranya adalah warga negara-negara Barat.
Mengutip pernyataan kelompok peneliti The Soufan Group, CNN dalam laporannya tentang jumlah anggota ISIS itu, Rabu (10/8/2016), merinci bahwa 6,000 orang di antaranya adalah warga negara Tunisia sehingga negara ini menempati peringkat teratas dalam daftar negara-negara yang sebagian warganya menjadi anggota ISIS.
Peringkat-peringkat selanjutnya secara berurutan diduduki oleh negara-negara Arab lain yaitu; Arab Saudi dengan jumlah warga 2,500 orang, Turki 2,200 orang, Yordania 2,000 orang, Maroko, 1,200 orang, Lebanon 900 orang, dan Mesir 660 orang.
Dari negara-negara Eropa, Perancis menempati peringkat pertama dengan jumlah 770 orang, disusul oleh Jerman dan Inggris dengan jumlah yang sama, yaitu 760 orang, dan Belgia 470 orang. Jumlah anggota ISIS dari Rusia juga tergolong besar, yaitu 1,400 orang.
Richard Clark, mantan pejabat tinggi Amerika Serikat di masa presiden George W. Bush yang menginstruksikan invasi militer ke Irak untuk menggulingkan rezim Saddam Hossein kepada CNN dalam acara Long Road to Hell (Jalan Panjang ke Neraka) pada 31 Oktober 2015 mengatakan, “Amerika melakukan kejahatan perang di Irak, dan ISIS adalah buah hasil invasi militer ini.” (mm)
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini