Ansarullah Tegaskan akan Kembali Berperang Jika Negosiasi Gagal Atasi Blokade Saudi dan Sekutunya
Sanaa, LiputanIslam.com – Gerakan Ansarullah (Houthi) di Yaman menyatakan bahwa jika negosiasi gagal mengatasi agresi dan blokade koalisi yang dipimpin Arab Saudi terhadap Yaman maka mereka akan bertempur lagi demi menuntaskan masalah tersebut.
Tokoh Ansarullah Muhammad Al-Bukhaiti di akun Twitternya, Rabu (8/3), menegaskan, “Negosiasi mungkin tidak berhasil dan kami harus melakukan pertempuran yang menentukan untuk mengakhiri agresi dan menghentikan pengepungan.”
Dia menambahkan, “Karena itu, kami menasihati saudara-saudara Yaman kami yang masih berada di pihak musuh untuk bersiap bergabung dengan barisan mujahidin di sepanjang garis kontak dan memperkuat mereka untuk menyelesaikan pertempuran dengan cepat.”
Al-Bukhaiti juga menyatakan, “Kami memberitahukan kepada mereka bahwa perang melawan musuh bangsa ini bukanlah pertandingan sepak bola, dan siapa pun yang terbunuh saat dia berada di pihak agresor, nasibnya akan menjadi neraka abadi, terutama setelah realitas agresor terlihat jelas bagi semua orang, dan terdapat penampakan pasukan AS dan Inggris berkeliaran di provinsi-provinsi yang diduduki di belakang orang-orang yang bertempur di barisan musuh dan tidak lagi tersembunyi dari siapa pun.”
Sebelumnya, sumber politik Yaman melaporkan bahwa PBB mengadakan persiapan untuk pertemuan antara kubu Ansarullah dan kubu lawannya di Jenewa guna membahas masalah pertukaran tawanan di Yaman.
Dalam wawancaranya dengan Sputnik, sumber itu menyebutkan bahwa persiapan internasional sedang dilakukan untuk mengadakan pertemuan ketujuh komite pengawas pertukaran tawanan, Jumat depan, untuk membahas pengaturan implementasi kesepakatan pertukaran tawanan terbesar antara kedua pihak dalam konflik di Yaman, termasuk 2.223 tawanan dan tahanan.
Dia menyatakan bahwa pertemuan tersebut akan membahas penentuan daftar akhir dari kesepakatan pertukaran tawanan yang dicapai pada akhir Maret, termasuk dari pihak pasukan koalisi Arab. (mm/raialyoum)