Ansarullah Diperkirakan Akan Menyerang AL Saudi
Sekitar dua pekan lalu Ansarullah berhasil melancarkan serangan laut dan dapat menawan salah satu perwira AL Saudi di kawasan sekitar pantai Aden.
Menurut al-Waght, Saudi bermaksud memblokir perairan Yaman, terutama di kawasan utara, untuk menekan rakyat Yaman yang sebagian besar kebutuhan pokoknya dipenuhi dari luar. Karena itu, tindakan Saudi tersebut dapat menyulut perang laut antara Ansarullah dan Saudi yang bisa jadi akan menjalar hingga ke Selat Bab al-Mandeb.
Sementara itu, Senin sore kemarin rakyat Yaman kembali menggelar unjuk rasa akbar di Sanaa, ibu kota Yaman, dengan tema “Pemecahan Blokade” dalam rangka mengutuk serangan dan blokade Saudi dan pelanggarannya terhadap perjanjian gencatan senjata yang berlangsung lima hari dan berakhir sejak Minggu malam (17/5).
TV al-Mayadeen menyebutkan bahwa unjuk rasa itu adalah yang terbesar selama Saudi dan sekutunya melancarkan serangan udara ke Yaman sejak 26 Maret lalu.
Redaktur media online Rai al-Youm Abdel Bari Atwan dalam editorial terbarunya menilai perkembangan situasi di Yaman menunjukkan bahwa rakyat Yaman tak kenal kata menyerah di depan koalisi yang mengagresi negara mereka.
“Menyerah adalah kata yang tidak memiliki tempat dalam kamus bangsa Yaman,” tulisnya.
Saudi dan beberapa negara sekutunya melancarkan serangan udara ke Yaman dengan tujuan membasmi milisi Ansarullah yang telah menggerakkan revolusi terhadap pemerintahan Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi. Namun demikian, hingga kini belum ada tanda-tanda milisi itu melemah akibat serangan udara koalisi, sementara Hadi yang didukung Saudi juga masih berstatus pelarian dan bersembunyi di Riyadh setelah sebelumnya sempat bertahan di kota Aden di bagian selatan Yaman.
Serangan Saudi dan sekutunya ke Yaman telah menewaskan sedikitnya 1500 orang dan melukai ribuan lainnya. (mm)