Al-Watan: Siapapun Yang Menang Pemilu, Israel Tetap Musuh
Muscat, LiputanIslam.com – Koran al-Watan tidak terlalu peduli soal siapa yang menang dalam pemilu Israel, karena bagaimanapun juga Israel tetap saja Israel atau negara Zionis ilegal yang tidak mungkin eksis tanpa menduduki bumi Palestina.
“Tak ada bedanya siapa yang menang dalam pemilu para Zionis, sebab keduanya (Perdana Menteri Isael Benjamin Netanyahu dan pemimpin oposisi Zionis Union, Isaac Herzog) sama-sama musuh sejarah Palestina dan Arab, dan permusuhan ini adalah bagian dari dasar berdirinya rezim perampas itu,” tulis koran yang bermarkas di Oman tersebut, Rabu (18/3/2015).
Al-Watan mengingatkan bahwa dalam sejarah 60 tahun kejahatan Israel, termasuk berupa pembangunan permukiman Zionis, tak ada satupun orang Zionis yang tidak menahu kejahatan itu. Mereka semua juga tahu persis bahwa yang menjadi tumbal Zionis adalah sebuah negara dan bangsa bernama Palestina. Di dalam mereka saling berdusta dengan kemasan multi-partai, tapi di saat yang sama mereka kompak bahwa bangsa Palestina adalah musuh dan tumbal mereka.
Apa yang terjadi sekarang, lanjut al-Watan, tetap sama dengan masa-masa sebelumnya. Perubahan figur dan pemain sama sekali tidak akan dapat menggeser prinsip-prinsip yang sudah merasuk dalam pikiran kaum Zionis bahwa bangsa Palestina adalah musuh. Dalam diri mereka tetap mengalir gelombang hasrat untuk memusnahkan bangsa Palestina.
“Siapapun yang tampil, Netanyahu ataupun Herzog, harapan tetap tidak akan ada, sebab yang mereka pertikaikan hanyalah jatah makan, kedudukan atau peranan. Dengan segala label dan atribut masing-masing mereka tetap memandang Arab dan Palestina sebagai musuh bebuyutan. Mereka sama-sama bergerak untuk memberi garansi seoptimal mungkin bagi kelangsungan eksistensi rezim pendudukan,” tulis al-Watan.
Koran berbahasa Arab ini mengingatkan masyarakat Arab bahwa semua partai di Israel sekarang sedang berpesta, karena di saat bangsa-bangsa Arab terlibat aksi saling bunuh secara massal, kaum Zionis praktis mengalami musim semi dan menikmati masa keemasannya.
Lebih jauh, tanpa menyebutkan nama, al-Watan menyayangkan adanya sebagian negara Arab yang tetap bersikukuh menjalin hubungan mesra dengan Israel sehingga cenderung menyesuaikan diri dengan apapun dikehendaki oleh Tel Aviv. Kondisi demikian sudah lama diproyeksikan kaum Zionis supaya keterampilan beberapa negara Arab itu dapat lestari sepanjang sejarah. (mm)