Abdel Malik al-Houthi: Rakyat Yaman Pantang Menyerah
Sanaa, LiputanIslam.com – Pemimpin gerakan Ansarullah (Houthi) Abdel Malik al-Houthi menegaskan rakyat Yaman pantang menyerah meskipun Arab Saudi sangat brutal dalam mengagresi Yaman.
“Meskipun agresi Saudi terhadap Yaman sedemikian brutal, namun bangsa Yaman yang besar tetap solid… Barbarisme dan brutalitas selamanya tidak akan pernah sah,” tegasnya, Rabu kemarin (20/5), sebagaimana dilansir Alalam.
Dia menambahkan, “Senjata terlarang di mata internasional digunakan dalam agresi terhadap Yaman, dan apa yang dilakukan oleh para agresor di Yaman ialah menyasar perkampungan, rumah sakit, anak kecil, perempuan, lansia, sekolah dan masjid.”
Al-Houthi juga menegaskan bahwa seandainya tentara dan komite-komite revolusi rakyat tidak berbuat maka pihak asing yang menjadi musuh Yaman akan melakukan “berbagai aksi bodoh lain”.
“Tentara dan komite-komite rakyat bergerak dengan gagah berani dan solid meskipun para agresor memberikan dukungan udara kepada al-Qaeda dan ISIS. Bangsa Yaman teguh di depan musuh di semua level, dan bangsa ini sedang membela Yaman di depan unsur-unsur al-Qaeda dan serangan asing. Peranan besar tentara dan komite rakyat dapat menghalangi upaya musuh merealisasikan hasil apapun,” tegasnya.
Sementara itu, Yaman Press melaporkan bahwa Rabu kemarin terjadi pertempuran sengit antara milisi Ansarullah dan tentara Saudi di kawasan Najran di bagian selatan Arab Saudi. Penduduk di kawasan perbatasan Yaman – Saudi mengatakan bahwa pertempuran itu dipicu oleh serangan tentara Saudi terhadap beberapa posisi Ansarullah. Tidak disebutkan korban yang mungkin jatuh dalam peristiwa tersebut.
Laporan lain dari al-Mayadeen yang mengutip keterangan suku-suku Yaman menyebutkan bahwa satu unit kendaraan militer Saudi terkena serangan pasukan suku Yaman di kawasan Alab di wilayah perbatasan kedua negara, mengakibatkan puluhan tentara Saudi tewas dan luka.
Sehari sebelumnya, media Arab Saudi melaporkan satu tentara Saudi tewas dalam pertempuran dengan pasukan adat Yaman kawasan Jazan. Pada hari itu suku-suku Yaman menggempur kota Najran, Saudi, dengan mortir.
Al-Mayadeen juga memberitakan bahwa tentara Yaman telah melakukan operasi sweeping anggota al-Qaeda dan pasukan pendukung presiden pelarian Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, di Hawtah, ibu kota provinsi Lahij, Yaman.
Dalam statemennya, angkatan bersenjata Yaman mengumumkan bahwa dengan bantuan komite rakyat yang teafiliasi dengan Ansarullah pihaknya berhasil membersihkan kota Hawtah dari keberadaan kawanan bersenjata pihak-pihak lawan.
Sebelumnya, berbagai sumber menyatakan bahwa tentara Yaman membebaskan Hawtah dari pendudukan teroris al-Qaeda dan pasukan pro-Hadi.
Di tengah sengitnya serangan udara Saudi dan sekutunya yang berlangsung sejak 26 Maret lalu, tentara Yaman dan milisi Ansarullah terus mendesak lawan-lawannya di berbagai kawasan Yaman.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa serangan Saudi dan sekutunya ke Yaman sejak 26 Maret lalu hingga pertengahan Mei ini telah menjatuhkan 1850 korban tewas dan 7,394 korban luka serta menyebabkan 540,000 orang mengungsi. (mm)