Teror Qassem Soleimani Diduga untuk Halangi Rujuknya Iran-Saudi

0
197

Baghdad,LiputanIslam.com-Jubir al-Nujaba Irak, Nasr al-Shammari menyatakan, penanganan berkas teror terhadap Qassem Soleimani danAbu Mahdi al-Muhandis adalah tugas bersejarah bagi semua pejabat Irak.

Dalam sebuah wawancara televisi, al-Shammari menegaskan bahwa al-Nujaba tidak masuk Parlemen atau Pemerintahan, bahkan juga bukan anggota Koridor Koordinasi Partai-partai Syiah. Meski demikian, imbuhnya, al-Nujaba memiliki sikap pendirian tegas dalam masalah ini dan tidak akan mengubahnya, bahkan jika mereka sendirian.

“Amarah kami atas diterornya Hajj Qassem dan Abu Mahdi bukan sebuah gejolak sementara yang akan terlupakan begitu saja,” tegas al-Shammari, dilansir situs al-Nujaba.

Ia lalu mengungkit sejumlah bukti keterlibatan sebagian elemen Badan Intelijen Irak dalam teror bandara Baghdad.

“Berbulan-bulan sebelum teror, seorang perwira keamanan telah mengabarkan perencanaan teror tersebut. Dia lalu dimutasikan dan dihapus dari panggung. Semua tahu bahwa Mustafa al-Kadhimi memiliki peran atau berpartisipasi dalam operasi teror tersebut,” tutur al-Shammari.

“Pertanyaan yang mengemuka adalah: apakah jabatan Perdana Menteri merupakan imbalan bagi al-Kadhimi? Ataukah bertujuan untuk menutupi berkas ini? Dengan berlalunya waktu, keterlibatan banyak pihak dalam aksi teror ini akan terbongkar.”

Ia menjelaskan bahwa saat gugur, Syahid Soleimani membawa file-file perundingan Iran-Saudi di tasnya, yang hingga kini tidak ditemukan.

“Bisa jadi bahwa hal yang mendorong percepatan aksi teror ini adalah topik perundingan dengan Saudi, yang dimediasi (mantan PM Irak) Adil Abdulmahdi dan al-Kadhimi juga membantunya selama pembicaraan berlangsung. Abdulmahdi-lah yang meminta pihak China untuk memainkan peran guna mendinginkan hubungan Riyadh-Teheran demi kedamaian Kawasan,”tandas al-Shammari. (af/fars)

DISKUSI: