Telegraph: Hamas dan Turki Bekerjasama untuk Meneror Petinggi Israel
Ankara,LiputanIslam.com-Harian Inggris, Telegraph, mengklaim bahwa Hamas baru-baru ini merancang teror terhadap petinggi Israel di Tepi Barat dan Tanah Terjajah. Telegraph mengklaim, rencana ini disusun dengan lampu hijau dari presiden Turki, kendati akhirnya gagal diwujudkan.
Harian Inggris ini menyatakan, Hamas mengendalikan operasi teror ini dari kota Istanbul.
Telegraph berargumen, pekan ini Recep Tayyip Erdogan telah bertemu dengan Ismail Haniyeh (ketua kantor politik Hamas). Mereka membicarakan topik-topik terkait Palestina, termasuk bahaya yang mengancam Masjid Aqsa dan peran Ankara dalam mendukung Palestina. Erdogan juga menyatakan bahwa Turki akan melanjutkan dukungannya kepada saudara-saudaranya di Palestina. Dengan demikian, simpul Telegraph, Erdogan berusaha menunjukkan diri sebagai pahlawan bagi Palestina dan merangkul Hamas.
Baca: Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf Divonis Hukuman Mati
Para petinggi Israel, tulis Telegraph, mengklaim bahwa Turki tidak mematuhi kesepakatan antara Tel Aviv-Ankara yang dibuat tahun 2015 lalu dengan mediasi Washington. Saat itu, Ankara berjanji untuk mencegah serangan Hamas yang dikendalikan dari wilayahnya. Tiadanya komitmen Ankara ini disebut telah memicu permusuhan Israel dan Turki, kendati keduanya memiliki hubungan diplomatik.
“Israel khawatir Turki mengizinkan wilayahnya digunakan Hamas untuk melancarkan teror ke warga sipil Israel. Menurut Tel Aviv, deputi pemimpin Hamas, yang kepalanya dihargai 5 juta dolar oleh AS, pergi ke Turki dengan leluasa. Selain itu, puluhan anggota Hamas juga mondar mandir ke Istanbul,”tulis Telegraph.
Klaim ini dibantah oleh seorang diplomat Turki. Dia menyatakan, Hamas bukan kelompok teroris, tapi sebuah partai politik Palestina yang menang dalam pemilu 2006. Diplomat ini menyangkal bahwa tanah Turki digunakan untuk melancarkan serangan anti-Israel.
Hazim Qassem (jubir Hamas) juga menolak klaim di atas. Dia mengatakan, tudingan ini bertujuan untuk mencederai hubungan Hamas-Turki. Qassem menegaskan, semua aktivitas Hamas hanya dilakukan di wilayah Tanah Terjajah. (af/yjc)