Sekjen Hizbullah: Bungkamnya Kami adalah Psy War terhadap Israel
Beirut,LiputanIslam.com-Dalam pidato pada Rabu kemarin, Sekjen Hizbullah menanggapi klaim Israel bahwa Hizbullah mendalangi insiden ledakan di Megiddo baru-baru ini. Sejauh ini, Hizbullah masih tidak angkat bicara soal klaim keterlibatan dalam insiden di utara Tanah Pendudukan tersebut.
“Banyak pihak yang menganalisis kebungkaman Hizbullah. Kebungkaman ini adalah bagian dari manajemen perang, bersumber dari pemahaman, dan membuat musuh ketakutan. Musuh dikejutkan dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kebungkaman ini adalah bagian dari perang politik, psy war, dan perang militer. Kadang kala, reaksi terbaik adalah tidak menunjukkan reaksi,”paparnya.
“Saat ini Israel sedang dijerat krisis, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah mereka. Rezim ini dihadapkan dengan kelemahan, krisis, keputusasaan, dan ketidakpastian masa depan.”
“Para pemimpin politik Israel juga terpecah belah. Mereka berusaha menormalisasi hubungan dengan negara-negara Arab dan mendeklarasikan Iran sebagai musuh (Dunia Arab). Ketika para pemimpin musuh sedemikian bodoh, kita tahu bahwa akhir mereka sudah dekat,”imbuhnya.
Sayyid Nasrallah menyatakan, penyelamatan mata uang dan kondisi ekonomi Lebanon membutuhkan sebuah proyek menyeluruh dan reformasi multifungsi.
“Situasi terbaru regional dan internasional harus dimanfaatkan. Kenapa kita tidak boleh berpaling kepada China? Salah satu cara terpenting penguatan ekonomi adalah menarik investasi. Saya tidak mengatakan ‘menarik bantuan’, sebab AS tidak akan membiarkannya. China siap menanam investasi di Lebanon.”.
Ia menambahkan, sebelum ini dirinya telah bicara soal berputar arah ke Timur, namun sebagian faksi politik mengolok-olok gagasan ini.
“Saudi, UEA, negara-negara sekitar Teluk Persia, dan mayoritas negara sudah berpaling ke Timur. Saudi mengundang Presiden China ke Riyadh. Negara-negara Arab juga melakukan pertemuan dengannya. Kenapa kita di Lebanon takut terhadap gagasan ini dan bertindak lamban?”
Sekjen Hizbullah berkata bahwa hubungan dengan China membutuhkan keberanian dan keputusan politis. Ia menambahkan,”Supaya Lebanon bisa melanjutkan kembali jalurnya, kita harus memerhatikan kemampuan-kemampuan esensial kita. Pemogokan bank-bank sama sekali tidak bisa dibenarkan, sebab justru memperparah krisis. Sejak hari pertama, Hizbullah mendukung rakyat dan hari ini juga melakukan tanggung jawabnya di hadapan mereka.” (af/fars)