Saudi Usulkan Pembentukan Pemerintahan Palestina di Yordania

0
118

Riyadh,LiputanIslam.com-Sejumlah outlet berita Zionis melaporkan, Saudi mengajukan usul terkait penghapusan Palestina, kendati selama ini Riyadh mengklaim berusaha mengatasi isu Palestina dengan solusi “Dua Negara.”

Dalam laporan Kanal 7 Israel disebutkan, jalan yang ditawarkan Saudi membuka peluang bagi Riyadh untuk mengakui Rezim Zionis. Solusi ini didasarkan pada penggabungan sejumlah titik di Tepi Barat dan Gaza ke Yordania untuk membentuk apa yang disebut “Kerajaan Palestina Hashemi.”

Berdasarkan kutipan al-Maalomah dari Kanal 7, proyek ini akan membuat para penguasa Hashemi di Yordania saat ini memerintah atas Palestina Hashemi yang beribu kotakan Amman, bukan Quds.

Kanal 7 menyinggung perundingan rahasia antara Mahmoud Abbas dan Benyamin Netanyahu untuk membahas usulan Saudi ini. Perundingan ini menunjukkan bahwa PLO tidak menghendaki kekuasaan atas Tepi Barat dan kawasan-kawasan yang diduduki Israel dalam Perang 6 Hari tahun 1967.

Laporan ini menyatakan bahwa tindakan-tindakan ini berarti “menyingkirkan proyek yang disebut dengan Solusi Dua Negara, yang diemban oleh PBB sejak 2016.”

Menurut Kanal 7, usulan ini berlawanan dengan usulan Saudi sebelum ini yang diwacanakan pada 2002 silam. Di masa itu, Raja Abdullah bin Abdulaziz mengajukan proyek Perdamaian Arab. Berdasarkan proyek ini, Rezim Zionis harus angkat kaki dari semua Tanah Pendudukan 1967 dan mengakui pembentukan negara merdeka Palestina dengan Quds Timur sebagai ibu kotanya.

Di akhir laporan, Kanal 7 menyatakan bahwa yang aneh adalah Raja Yordania Abdullah II, Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman, dan Presiden PNA Abbas tidak menentang proyek ini. Padahal proyek ini berlawanan dengan kebijakan-kebijakan yang mereka jalankan selama beberapa dekade terakhir.

“Tampaknya solusi Saudi ini sedang dijalankan dengan baik. Media-media dan PBB juga masih memilih bungkam hingga saat ini,”lapor Kanal 7. (af/fars)

DISKUSI: