Sanaa Sebut AS Ingin Perang Terus Berkobar di Yaman

0
193

Sanaa,LiputanIslam.com-Anggota Kantor Politik Ansharullah, Ali al-Qahoum di laman Twitter-nya menulis,”Klaim-klaim dusta AS soal pengiriman persenjataan (ke Yaman) menunjukkan dengan jelas niatnya untuk melanjutkan tren agresi dan konspirasi atas bangsa Yaman.”

“Perilaku agresif AS di tahap ini dibarengi dengan peningkatan kehadiran militer dan penguatan pasukan di pesisir Yaman, Bab al-Mandeb, Hadhramaut, dan al-Mahrah, serta pembangunan pangkalan-pangkalan militer,”imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Informasi Yaman, Nasiruddin Amir mencibir rencana AS untuk mengirim senjata sitaan dari Yaman ke Ukraina. Ia menyebutnya sebagai rencana yang tidak akan efektif untuk memenangkan Ukraina.

“Apa perubahan yang bisa dilakukan rencana ini di perang (Ukraina)? Sebelum ini mereka (Barat) telah mengirim senjata-senjata yang jauh lebih berat (tanpa memiliki dampak apa pun),” kata Amir.

Mengutip dari para petinggi AS dan Eropa, Wall Street Journal pada Selasa kemarin melaporkan bahwa Washington sedang membahas ide pengiriman ribuan senjata sitaan dan lebih dari satu juta logistik, yang dahulu semestinya “akan sampai ke tangan kelompok Ansharullah Yaman”.

Para pejabat AS mengatakan bahwa mereka berencana mengirim lebih dari 5.000 pucuk senapan serbu, 1,6 juta logistik senjata ringan, dan sejumlah rudal antitank ke Ukraina. Senjata-senjata ini disita dalam beberapa bulan terakhir di dekat pesisir Yaman dari tangan para penyelundup senjata.

Wall Street Journal menulis bahwa tantangan yang dihadapi Pemerintahan Joe Biden saat ini adalah menemukan sebuah “pembenaran legal” untuk mentransfer persenjataan terkait sebuah konflik ke konflik lain.

Aturan PBB menyatakan bahwa Pemerintah AS dan sekutunya harus menghancurkan senjata-senjata sitaan atau menyimpannya. (af/fars)

DISKUSI: