Sama dengan Trump, Biden Tawarkan Solusi Dua Negara bagi Krisis Palestina
Washington, LiputanIslam.com –Presiden baru Amerika Serikat (AS) Joe Biden punya ide yang sama dengan pendahulu-pendahulunya, termasuk Trump, terkait dengan penyelesaian krisis Palestina, yaitu solusi dua negara (two-states solution). Dikutip Aljazeera, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa solusi tersebut harus memungkinkan Israel hidup dalam perdamaian dan keamanan, di samping negara Palestina yang layak. Menurut Psaki, Biden meyakini bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan.
Masih menurut laporan yang sama, pelaksana tugas Dubes AS untuk PBB Richard Mills mengatakan pemerintahan Biden akan mengambil langkah-langkah untuk membuka kembali misi diplomatik dengan Palestina yang sebelumnya sempat ditutup oleh Donald Trump. Akan tetapi, di sisi lain, menurut Mills, AS juga mendesak negara-negara lain untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, dan mengakui Israel sebagai negara yang sah dan berdaulat.
Biden juga dilaporkan akan mengucurkan kembali bantuan finansial AS untuk Palestina yang juga sempat dihentikan di masa Trump. Mills mengatakan, “Presiden Biden telah komitmennya untuk memulihkan program bantuan AS yang mendukung program pembangunan ekonomi dan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, sekaligus membuka kembali hubungan diplomatik yang ditutup oleh pemerintahan AS terakhir.”
Sikap Biden terkait dengan solusi dua negara ini disampaikan setelah sebelumnya, Biden juga menyatakan komitmennya untuk mendukung secara mutlak segala macam kebijakan Israel. Penasihat Keamanan Nasional AS (National Security Advisor, NSA), Jake Sullivan, menyatakan bahwa Biden, memiliki komitmen yang teguh kepada rezim Israel. Hal itu disampaikan Sullivan saat berbicara dengan penasihat keamanan nasional Israel Meir Ben Shabbat, Sabtu (23 Januari). Sullivan juga mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat akan berkonsultasi erat dengan Israel tentang semua masalah keamanan regional.
Biden sejauh ini masih belum berbicara tentang isu sangat krusial, misalnya terkait dengan keputusan Trump yang memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Jerussalem, sebuah keputusan yang memantik protes keras dari banyak pihak, karena telah melanggar resolusi PBB. Biden juga belum menyampaikan komentar terkait dengan masifnya pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat, yang tidak mendapatkan kritikan dari pemerintah AS di masa Trump berkuasa.
Terkait dengan solusi dua negara, Biden juga tidak menyinggung masalah-masalah krusial untuk mewujudkan solusi tersebut, di antaranya masalah teritori bagi apa yang nantinya disebut sebagai Palestina, nasib permukiman Yahudi di kawasan-kawasan Tepi Barat, serta nasib enam juta pengungsi Palestina yang terusir setelah negerinya diduduki Zionis Israel. (os/Aljazeera)