Ricuh di Amerika, Polisi Serang Lebih dari 100 Jurnalis

0
545

Washington, LiputanIslam.com—Lembaga penelitian serangan atas jurnalis, U.S. Press Freedom Tracker, telah mendokumentasikan lebih dari 100 kasus serangan terhadap awak media selama tiga hari terakhir di tengah kericuhan di Amerika. Mayoritas serangan ini dilakukan oleh polisi.

Dalam tiga hari terakhir, setidaknya 19 wartawan ditangkap, 36 mengaku ditembak oleh polisi dan 76 mengalami serangan. U.S. Press Freedom Tracker menyebut angka-angka ini hanyalah permulaan dan dapat berubah seiring penyelidikan mereka.

Pekan lalu, seorang jurnalis CNN berkulit hitam ditangkap oleh polisi dalah sebuah siaran langsung. Peristiwa ini pun viral dan menimbulkan kemarahan dari publik.

Ketika setelah itu aksi protes meledak di seluruh penjuru Amerika, kejadian serupa terus bergulir. Misalnya, seorang jurnalis krunya dari kantor berita WAVE3 ditembak oleh polisi di Louisville, Kentucky, saat siaran langsung pada Jumat (29/5).

Wartawan dari Los Angeles Times, Molly Hennessy-Fiske, juga melaporkan bahwa ia dan rekan-rekannya yang meliput aksi demo di Minnesota ditembak dengan gas air mata dalam jarak dekat.”

Organisasi Save Journalism Project pun serangan-serangan itu “tidak masuk akal.” (ra/abcnews)

DISKUSI: