Ribuan Waga Israel Demo Rencana Aneksasi Atas Tepi Barat
Tel Aviv, LiputanIslam.com—Ribuan warga Israel berkumpul di jalanan Tel Aviv pada Sabtu (6/6) untuk memprotes rencana aneksasi sebagian kawasan Tepi Barat. Mereka menyebut aneksasi itu akan menyebabkan apartheid permanen.
Aksi demo ini berlangsung di Rabin Square, Tel Aviv, dan diawasi secara ketat oleh pasukan keamanan. Para demonstran terlihat membawa spanduk dengan tulisan: “Katakan tidak pada aneksasi, tidak pada pendudukan, katakan ya untuk perdamaian dan demokrasi.”
Selain itu, ada juga plakat bertuliskan: “Tidak ada demokrasi bersama Apartheid” dan “Palestinian Lives Matter (Nyawa Palestina Penting)” yang mengikuti gerakan “Black Lives Matter” di Amerika.
Demi mematuhi pedoman jarak sosial, para demonstran mengenakan masker. Banyak diantara mereka juga mengibarkan bendera Palestina.
Sejumlah demonstran terlihat mengangkat foto-foto Iyad Halak, seorang pria autis Palestina yang ditembak mati oleh polisi Israel di Kota Yerusalem al-Quds pekan lalu.
Aksi ini diselenggarakan oleh partai Meretz Israel dan faksi Hadash dari Arab Joint List berserta sejumlah organisasi HAM.
Seorang anggota parlemen Israel sekaligus ketua Meretz, Nitzan Horowitz, menyerukan kepada massa bahwa renacana aneksasi akan menjadi “kejahatan perang” dan membawa “pertumpahan darah”.
“Kami tidak bisa mengganti penjajahan selama puluhan tahun dengan apartheid yang akan bertahan selamanya,” serunya. “Aneksasi adalah kejahatan perang, kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan yang akan mengakibatkan pertumpahan darah.”
“Anda tidak punya mandat untuk menyetujui apartheid ini. Anda tidak punya mandat untuk mengubur perdamaian,” tambahnya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pemerintah koalisi baru Israel yang dipimpin oleh Netanyahu berencana untuk mencaplok permukiman Tepi Barat dan Lembah Yordan pada 1 Juli mendatang. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah memberikan lampu hijau kepada rezim Tel Aviv merampas tanah tersebut dalam “Kesepakatan Abad Ini” yang ia proklamirkan sendiri pada Januari lalu dalam rangka melegitimasi penjajahan Israel dan merancang kembali peta Timur Tengah. (ra/presstv)