Rasakan Besarnya Ancaman, Biden Prioritaskan Keamanan Dalam Negeri AS
Washington, LiputanIslam.com –Presiden AS akan lebih memprioritaskan penanganan keamanan nasional, dan menganggapnya sebagai yang lebih mendesak mendesak untuk dihadapi. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada sebuah acara virtual, Jumat (29/1), mengatakan bahwa dalam pandangan Biden, pada dasarnya tidak ada pemisahan antara kebijakan dalam dan luar negeri di saat menangani ancaman terhadap keamanan negara.
“Kebijakan luar negeri adalah kebijakan dalam negeri, dan sebaliknya juga, kebijakan dalam negeri adalah kebijakan luar negeri,” demikian kata Jake Sullivan sebagaimana dilansir oleh VOA. Sullivan menambahkan bahwa negaranya harus mampu menempatkan diri pada posisi yang kuat untuk bisa menghadapi tantangan di seluruh dunia. Akan tetapi, di dalam situasi sekarang ini, tantangan keamanan nasional adalah yang paling mendesak bagi AS,” kata Sullivan.
Lebih jauh lagi, Sullivan juga mengatakan pemerintahan Biden prihatin atas cara-cara musuh AS yang saat ini semakin sering menggunakan situasi politik dalam negeri Washington dalam rangka meraih keuntungan di panggung global.
Dalam Negeri AS Makin Tak Aman
Sebelum ini diberitakan bahwa para pejabat keamanan AS telah mengeluarkan peringatan resmi tentang meningkatnya ancaman terorisme domestik dari orang-orang yang tidak puas dengan hasil pemilihan presiden November lalu. Seperti dilansir BBC, Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan serangan pada 6 Januari di Gedung Capitol, Washington DC, oleh para pendukung Donald Trump kemungkinan telah mendorong sejumlah ekstremis untuk bertindak.
Dalam surat edaran yang dirilis secara resmi ke publik itu, Depdagri AS mengatakan soal ancaman dari para individu yang frustrasi dengan penerapan kebihakan oleh pemerintah. Disebutkan bahwa pihaknya memiliki informasi akurat yang menunjukkan bahwa beberapa elemen ekstremis dengan latar ideologi, yang tidak puas dengan proses pergantian presiden terus bergerak memobilisasi massa dan melakukan tindak kekerasan. Mereka makin berani serta menargetkan pejabat terpilih dan fasilitas pemerintah sebagai sasaran serangan.
Serangan terhadap Capitol saat Kongres sedang bersidang mengesahkan hasil pilpres sangat mengejutkan seluruh negeri itu. Otoritas AS diberitakan bergerak cepat untuk mengidentifikasi dan menangkap mereka yang bertanggung jawab. Jaksa penuntut mengatakan bahwa sejauh ini, pihaknya telah mengidentifikasi 400 tersangka dan menangkap 135 orang terkait kekerasan tersebut. (os/VOA/BBC)