Petugas Patroli Perbatasan Amerika Bunuh Ribuan Imigran

0
522

1be678bd-424b-42af-98a6-4b40456b1b95Phoenix,LiputanIslam.com-Sebuah kelompok pembela HAM mengumumkan, para petugas patroli perbatasan Amerika telah melakukan “kejahatan besar dalam sejarah.” Mereka menggunakan cara-cara biadab untuk menyingkirkan para imigran gelap yang melewati perbatasan Meksiko-Amerika.

Kelompok bernama “No More Death” yang bermarkas di Arizona, Rabu (7/12) memberitakan, Agen Perbatasan Amerika menggunakan gurun sebagai ‘senjata’ untuk membunuh dan menghilangkan jejak ribuan imigran.

Dalam laporan kelompok ini disebutkan, para petugas perbatasan memburu dan menceraiberaikan para imigran. Akibatnya, para imigran ini tewas, atau terluka, atau hilang di gurun.

Strategi para petugas patroli ini menjadikan gurun di barat daya Amerika sebagai “kuburan orang-orang hilang.”

Laporan ini akan disusul dua laporan lain terkait pelanggaran HAM oleh patroli perbatasan Amerika. Dalam laporan pertama ini disebutkan,”Hilangnya ribuan orang di gurun terpencil perbatasan Amerika-Meksiko adalah salah satu kejahatan besar bersejarah di masa kini.”

Menurut laporan ini, sejak dekade 1990 hingga kini, puluhan ribu hilang saat melewati perbatasan menuju Amerika. 1200 kasus di antaranya terjadi pada tahun ini.

“Kematian massal dan hilangnya orang-orang adalah hasil tak terelakkan dari digunakannya gurun sebagai ‘senjata,’”demikian laporan ini mengungkapkan.

Laporan ini menambahkan,”Kalaupun orang-orang hilang ini ditemukan, mereka akan dibawa ke rumah tahanan. Atau, yang ditemukan adalah jasad mereka di kamar mayat atau gurun. Banyak jasad-jasad yang tak bisa diidentifikasi. Tiap hari, selalu ada orang hilang saat melewati perbatasan barat daya.”

Organisasi Cukai dan Pelindung Perbatasan Amerika (CBP), yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika, merilis pernyataan untuk membela diri. Dalam pernyataan ini disebutkan, kematian orang-orang yang terjadi di perbatasan didalangi oleh sindikat penyelundup manusia.

CBP menyatakan,”Kami menghormati nyawa manusia. Sebab itu, kami bekerjasama dengan negara-negara lain dan para pejabat terkait dalam masalah imigran ini. Kami mengajarkan kepada para imigran risiko melewati perbatasan secara ilegal.” (af/presstv)

DISKUSI: