Penulis Irak Sebut Syarat Iran Disayangi AS dan Barat
Baghdad,LiputanIslam.com-Naim al-Khafaji, seorang penulis independen Irak, menulis artikel tentang sebab permusuhan Barat dan Arab kepada Iran.
Dalam artikel yang ditulisnya di Sot al-Iraq, al-Khafaji menyatakan, bahwa hanya dalam satu kondisi suara-suara Wahabi penentang Iran akan bungkam, yaitu jika Teheran menghentikan dukungannya untuk Poros Resistansi; poros yang merupakan pembela isu utama negara-negara Arab, yaitu Palestina.
“Problem Iran dengan Barat berpusar pada satu hal, yaitu dukungan Iran untuk bangsa Palestina. Jika Iran mencabut dukungannya, ia akan menjadi negara ‘moderat dan dekat (dengan Barat). Suara-suara sektarian Wahabi yang memprovokasi pihak lain untuk menentang Iran juga akan berakhir,”tulis al-Khafaji.
“Bangsa terkotor di tengah umat manusia adalah orang-orang Arab. Sepanjang sejarah, mereka terbiasa mengkhianati tanah air sendiri dan berkompromi dengan para penjajah. Shah Iran memandang orang-orang Arab dari atas, sementara para pemimpin Arab bersujud di hadapannya secara hina, sebab dia adalah polisi untuk AS dan Israel di Teluk (Persia) dan Timteng. Setelah tergulingnya Shah dan berdirinya Republik Islam Iran, negara ini memihak orang-orang Arab dan isu utama mereka, yaitu Palestina. Namun Iran justru mulai diperangi dan pemikiran Wahabisme menyuarakan bahwa tiap orang Syiah adalah kafir.”
“Saya masih ingat bahwa dalam kasus penyanderaan (di Kedubes AS) di Teheran, media-media memberitakan bahwa Iran telah membebaskan para sandera. Saat itu Jimmy Carter tengah bertarung melawan Reagan dalam kampanye. Dalam sebuah konferensi pers, Carter mengumumkan bahwa Saddam adalah pihak yang memulai perang. Ya, jika Iran berhenti mendukung Hamas dan Jihad Islam, ia akan menjadi negara yang disayangi AS dan Barat.”
“Dengan mengesankan Iran sebagai hantu sawah, orang-orang Zionis menertawakan negara-negara Arab (sekitar Teluk Persia). Dengan cara ini, Zionis sukses meyakinkan para penguasa Arab bahwa kelanggengan mereka bergantung kepada permusuhan terhadap Iran dan memeranginya,”tandas al-Khafaji. (af/fars)