Pemukim Israel Cederai Perempuan Palestina yang Sedang Hamil
Yerussalem,LiputanIslam.com—Media Safa News melaporkan bahwa seorang perempuan bernama Abeer Bassam Joubarah telah mengalami luka-luka akibat ulah mobil pemukim Israel. Pada Minggu (9/7) seorang perempuan berjalan di sepanjang jalan utama sebelah kamp pengungsi al-Arroub yang terletak 15 kilometer sebelah selatan Betlehem. Beberapa saat kemudian, sebuah mobil milik seorang pemukim Israel pun meluncur dan kemudian menabrak perempuan hamil tersebut.
Petugas medis Palestina pun bergegas datang ke lokasi kejadian untuk memberikan perawatan kepada perempuan itu, untuk kemudian dipindahkan ke rumah sakit al-Mezan, di Kota al-Khalil, wilayah Tepi Barat yang sekarang sedang diduduki oleh Israel.
Insiden tersebut terjadi dua hari setelah sumber keamanan Palestina mengabarkan bahwa seorang pria Palestina (37) bernama Omar Ahmad Issa juga mengalami kejadian serupa di Kota Khader, 5 kilometer sebelah barat Betlehem, sekitar pukul 4 dini hari. Peristiwa ini terjadi saat pria tersebut mengendarai motornya di dekat sebuah pos pemeriksaan menuju Yerussalem Timur al-Quds yang dikuasai oleh Israel.
Juru bicara kepolisian Israel, Luba Samri, selanjutnya mengatakan bahwa Issa mengalami luka kritis dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia setelah sempat dilarikan di rumah sakit.
Sejumlah insiden “tabrak lari” telah terjadi dan selalu saja menimpa orang-orang Palestina yang tinggal di wilayah Tepi Barat yang diduduki oleh Israel. Sebagian insiden kerap kali diabaikan begitu saja oleh otoritas Israel.
Pada 3 Mei lalu, seorang dengan sengaja menabrak seorang anak Palestina bernama Yousif Shatat (8). Kejadian ini berlangsung saat anak tersebut sedang berdiri di luar sekolahnya, yang terletak di bagian timur Kota Yatta, 8 kilometer sebelah selatan al-Khalil.
Anak Palestina lainnya, bernama Murad Samir al-Razam juga telah menjadi korban “tabrak lari” pada 30 April. Kejadian ini terjadi 30 kilometer sebelah selatan Yerussalem al-Quds. Hingga saat ini, peristiwa serupa sering kali terjadi tanpa adanya tindakan tegas dari pemerintah Israel. (fd/Presstv)