Jenewa,LiputanIslam.com-Dewan HAM PBB pada hari Jumat (18/5) menyepakati pembentukan komite investigasi pembantaian yang dilakukan Israel baru-baru ini di Gaza.
Dalam rapat yang diadakan di Jenewa, Swiss, kemarin, 29 negara anggota Dewan HAM menyatakan persetujuan, 14 negara abstain, sementara AS dan Australia menolak.
Komite ini bertugas menyelidiki kejahatan perang yang dilakukan serdadu Rezim Zionis saat menangani unjuk rasa damai warga Palestina di perbatasan Gaza dan Tanah Pendudukan.
Komisaris Tinggi Dewan HAM PBB sebelum pemungutan suara mengutuk keras pembunuhan puluhan warga Palestina di awal pekan ini. Zeid Raad Husein mengatakan,”Israel mengurung penduduk Gaza dari lahir sampai mati di sangkar dan kawasan-kawasan yang sudah hancur.”
Dia berpendapat, respons Israel terhadap unjuk rasa warga Gaza sangat tidak seimbang. Raad Husein menyatakan bahwa Rezim Zionis secara sistematis telah menghalangi 1,9 juta penduduk Gaza dari hak-hak primer kemanusiaan mereka.
Warga Palestina dari berbagai kalangan pada Senin (14/5) berpawai menuju perbatasan Jalur Gaza dan Tanah Pendudukan. Pawai dan unjuk rasa damai ini dilakukan bertepatan dengan prosesi pemindahan kedubes AS ke al-Quds dari Tel Aviv. Para pengunjuk rasa menyatakan hak mereka untuk kembali ke Palestina dan penentangan terhadap keputusan sepihak Donald Trump.
Tentara Israel merespons unjuk rasa damai itu dengan menembaki para pengunjuk rasa. Sejauh ini, lebih dari 60 orang dikabarkan gugur dan ribuan lainnya terluka. (af/alalam)
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini