Para Staf Bin Salman Minta Perang Dialihkan dari Yaman ke Lebanon

0
538

Beirut,LiputanIslam.com-Harian Lebanon, al-Akhbar, mengabarkan bahwa para staf putra mahkota Saudi menyarankan agar perang Yaman dipindahkan ke Lebanon.

Berita ini dimuat al-Akhbar dalam edisi Senin (27/8) berdasarkan sebuah laporan diplomatik rahasia. Harian ini menyatakan tahu isi laporan tersebut.

Laporan itu berkaitan dengan sebuah pertemuan yang diadakan di Riyadh. Pertemuan itu dipimpin Muhammad bin Salman serta dihadiri sejumlah tokoh Saudi, seperti Adel al-Jubeir (menlu Saudi) dan Khalid al-Humaidan (kepala biro intelijen dan staf khusus Bin Salman).

Meski laporan itu tak menyebut tanggal pertemuan tersebut, namun dikatakan bahwa yang dibahas adalah dampak-dampak politik dan militer pembebasan kawasan di selatan Suriah oleh pasukan negara itu dan para sekutunya, termasuk Rusia.

Pertemuan itu juga membahas hasil-hasil pertempuran di Yaman, serta dampak negatifnya atas posisi Saudi di mata negara-negara Arab dan Islam, juga cara untuk menciptakan perimbangan baru guna menghadapi Iran.

Mengutip dari laporan tersebut, al-Akhbar mengabarkan, para staf Bin Salman berpendapat bahwa pengalihan perang dari Yaman ke Lebanon akan membawa manfaat, terutama setelah bertambahnya tekanan ekonomi atas Iran dan Hizbullah.

Menurut al-Akhbar, usai pertemuan itu, serangan media atas Lebanon mulai dilancarkan di Saudi. Salah satunya adalah artikel yang dimuat di harian Okaz. Artikel bertajuk “Lebanon, Kesabaran Ada Batasnya” itu ditulis Khalid Sulaiman, yang dikenal dekat dengan kantor Bin Salman.

Dalam artikel itu disebutkan:”Lebanon tidak bisa terus bertindak kontradiktif. Dari satu sisi, pemerintahannya menunjukkan sikap tak berguna kepada kita (Saudi), dan di sisi lain, sejumlah partai politik Lebanon memusuhi kita. Oleh karena itu, tak ada alasan yang memaksa kita menahan diri atas kerancuan sikap politik Lebanon.”

Di akhir artikel, penulis meminta agar Saudi mengambil sikap terakhir terhadap Lebanon, baik berupa tekanan atas Hizbullah (yang dekat dengan Iran), atau tidak membeda-bedakan antara pemerintah Lebanon dan Hizbullah. (af/alalam)

DISKUSI: