Oposisi Israel Tuntut Pembatalan Reformasi Yudisial, Bukan Sekadar Penghentian Sementara

0
128

TelAviv,LiputanIslam.com-Netanyahu pada Senin malam lalu menyatakan akan menghentikan rencana kontroversial reformasi sistem yudisial Israel.

“Saya memutuskan untuk menghentikan proyek perubahan sistem yudisial dan memberi kesempatan untuk berdialog,” ujar Netanyahu.

“Ada sedikit kelompok yang siap menggunakan kekerasan dan menuntut para serdadu keluar dari Tentara Israel. Israel tanpa tentara tidak bisa bertahan,” imbuhnya.

Awalnya statemen ini disambut hati-hati oleh para penentang Netanyahu. Namun sebagian mereka menilai, penghentian sementara ini adalah sebuah perangkap. Oleh karena itu, unjuk rasa yang menuntut pembatalan penuh, bukan penghentian sementara, terus berlanjut.

Sementara itu, harian Zionis, Haaretz, mengkritik opini media-media Arab, terutama Mesir, terkait gelombang demo di Tanah Pendudukan. Menurut Haaretz, penggunaan frasa “Musim Semi Ibrani” dalam peliputan kabar krisis domestik Rezim Zionis adalah semacam syok.

Haaretz menulis bahwa media-media Mesir mendeskripsikan apa yang sedang terjadi di Tanah Pendudukan sebagai “kondisi darurat”.

“Sekelompok wartawan Mesir dalam grup-grup WA mereka membandingkan gelombang unjuk rasa terbaru di Tel Aviv dengan peristiwa-peristiwa di Tahrir Square Kairo tahun 2011”, tulis Haaretz.

Setelah meningkatnya protes warga Israel kepada Kabinet Benyamin Netanyahu, para netizen Arab memviralkan tagar #MusimSemiIbrani di media-media sosial. Haaretz pun mengecam sejumlah media yang menyebut perkembangan terbaru di Tel Aviv sebagai “akhir riwayat Israel”. (af/alalam/fars)

DISKUSI: