TelAviv,LiputanIslam.com-Menurut sejumlah sumber, PM Israel yang saat ini didakwa atas tiga kasus korupsi, dalam pertemuan-pertemuan khusus melontarkan ancaman kepada Mahkamah Agung Israel.
Benyamin Netanyahu mengancam, jika ia dilengserkan dari posisi perdana menteri, ia akan memicu kerusuhan jalanan.
Dilansir Haaretz, Netanyahu menuduh Mahkamah Agung sebagai “pemerintahan tersembunyi” yang berupaya menggulingkan dirinya dan menjebloskannya ke penjara.
Netanyahu juga disebut mengancam Benny Gantz, bahwa jika ketua Knessett itu tidak memberinya perlindungan hukum dari Mahkamah Agung, ia akan mengacaukan perundingan pembentukan kabinet Israel.
Tanpa mengungkap bagaimana pihaknya bisa mengakses perbincangan rahasia Netanyahu, Haaretz mengutip ucapan PM Israel dalam pertemuan-pertemuan khusus tersebut:”Biar saya perjelas. Mahkamah Agung akan menggunakan kesempatan untuk menyingkirkan saya. Jika pengadilan melengserkan saya dari kursi perdana menteri, atau menghalangi keberadaan saya di posisi ini di masa mendatang, orang-orang akan turun ke jalanan.”
Sekitar satu setengah bulan lalu, Jaksa Umum Israel mengajukan surat dakwaan atas Netanyahu ke Pengadilan Yerusalem. Dengan demikian, Netanyahu adalah perdana menteri pertama Israel yang didakwa melakukan korupsi, penyuapan, dan penipuan saat masih menjabat.(af/alalam/fars)
Baca Juga:
Lieberman Sebut Pengumuman Deal of the Century akan Amankan Kepentingan Politik Netanyahu
Jaksa Agung Israel Hadirkan 333 Saksi untuk Kasus PM Netanyahu
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini