Mata-mata Israel Dibebaskan, Hizbullah: Langkah Keliru

0
672

Beirut,LiputanIslam.com-Pembebasan mata-mata Israel oleh pengadilan militer Lebanon ditanggapi pedas oleh Hizbullah. Hizbullah menilai, itu merupakan keputusan keliru dan diambil akibat tekanan dari AS.

“Sejak hari pertama ditangkapnya Amer al-Fakhouri, pembunuh dan antek penjahat, tekanan serta ancaman AS sudah dimulai, baik diam-diam atau terbuka. Tujuannya adalah agar Lebanon membebaskannya. Padahal semua kejahatan dan latar belakang kelamnya telah terbukti,”kata Hizbullah, Senin (16/3).

“Tampaknya tekanan AS telah membuahkan hasil hari ini. Pengadilan militer secara tak terduga mengambil langkah keliru ini. Pengadilan mengabaikan derita orang-orang yang telah disiksa, yang sebagian dari mereka masih bergelut dengan dampak penyiksaan itu.”

Hizbullah menambahkan,”Ini adalah hari menyedihkan bagi Lebanon dan keadilan. Ini adalah keputusan yang sangat memprihatinkan serta memicu amarah dan kecaman. Bagi presiden dan anggota pengadilan militer, akan lebih mulia dan menguntungkan andai mereka mengundurkan diri saja, alih-alih menyerah terhadap tekanan yang didiktekan kepada mereka untuk mengambil keputusan ini.”

Hizbullah meminta agar perangkat hukum Lebanon merevisi keputusan ini. Tujuannya adalah untuk menjaga kredibilitas aparat hukum, juga demi membela hak warga Lebanon yang telah berkorban demi negara dan tanah air.

Stasiun al-Mayadeen mengabarkan, al-Fakhouri telah meninggalkan rumah sakit atas bantuan kedubes AS.

Menurut sejumlah sumber Arab, dubes baru AS menemui petinggi Lebanon dan meminta agar mata-mata itu dibebaskan dan diizinkan pergi ke Washington.

Al-Fakhouri adalah orang asli Lebanon, tapi juga memiliki kewarganegaraan AS. Dia dituding sebagai mata-mata Rezim Zionis. Dia juga mengawasi proses penyiksaan para tahanan di penjara al-Khayyam di selatan Lebanon, sehingga dijuluki “Jagal al-Khayyam.” (af/alalam)

Baca Juga:

Ansarullah Yaman Sebut Wabah Covid-19 Ulah AS

Pompeo Desak Irak Lindungi Pasukan Koalisi Pimpinan AS

DISKUSI: