Lembaga Penelitian John Hopkins Hapus Palestina dari Peta Virus Corona
Washington, LiputanIslam–Lembaga penelitian virus corona, John Hopkins Coronavirus Resource Center, dikecam publik karena menghapus Palestina dari peta persebaran virus corona global.
Peta dunia ini dibuat oleh Pusat Sistem dan Rekayasa Universitas John Hopkins dan merupakah sumber penting dalam melacak wabah corona.
Awalnya, peta ini mencantumkan wilayah Palestina yang terpisah dengan Israel. Namun, lembaga ini tiba-tiba menghapus Palestina dan memasukkan data-data persebaran virus di Tepi Barat dan Jalur Gaza ke wilayah Israel. Ini berarti, orang-orang yang tinggal di Palestina tidak dapat melacak kasus corona di wilayah mereka sendiri lewat peta John Hopkins.
Johns Hopkins University maintains an interactive map to track world wide #COVID19 infections. But politics got in the way: they removed #Palestine and included it in the #Israel data. Shame on you @JohnsHopkinshttps://t.co/QUZgcqdZu4
— Erik Tilanus (@erik_wt) March 25, 2020
Perubahan itu pertama kali disadari oleh dosen Universitas Birzeit, Dr. Ritya Giacaman, dan pengacara organisasi HAM Palestina, Al-Haq, Rania Muhareb.
Setelah menerima banyak kritikan, John Hopkins menambahkan bagian berjudul “Tepi Barat dan Gaza”. Namun, netizen tampaknya tidak menganggap penambahan itu cukup.
Hingga kini, terdapat 97 kasus positif corona di Tepi Barat dan Gaza dengan satu orang meninggal. (ra/palestinechronicle)
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini