Legislator Iran Sebut Ukraina Tak Sepadan untuk Ancam Negaranya
Teheran,LiputanIslam.com-Anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Abbas Golrou membahas serangan drone musuh ke fasilitas militer di Isfahan akhir pekan lalu.
Ia menyatakan bahwa dengan melihat kajian dan evaluasi yang dilakukan di Komisi Keamanan Nasional dan dihadiri pejabat terkait, insiden ini gagal mewujudkan tujuan-tujuannya, baik dari sisi tujuan operasi, korban jiwa, atau kerugian materi di fasilitas tersebut.
“Ini adalah serangan buta, yang terperangkap dalam jebakan pertahanan Republik Islam Iran lantaran sudah ada prediksi-prediksi sebelumnya. Serangan ini gagal dalam mewujudkan tujuan utuhnya dan dalam menimbulkan kerugian ke fasilitas Isfahan,”tutur Golrou saat diwawancarai stasiun televisi al-Alam.
“Dengan melihat alasan dan motif insiden ini, harus dikatakan bahwa dalam situasi sekarang, bidikan musuh meleset dari sasaran. Musuh gagal mewujudkan tujuan-tujuan yang dirancangnya dalam bingkai perang hybrid untuk menggulingkan Pemerintahan Republik Islam Iran.”
“Tindakan ini bagian dari mata rantai aksi hybrid melawan Iran, yang dilakukan setelah musuh gagal memaksa Iran memenuhi tuntutan-tuntutan berlebihan mereka di perundingan nuklir dan (kegagalan musuh) di proyek kerusuhan Iran. Masalah ini tengah dikaji dari aspek keamanan dan militer. Tanggapan yang relevan akan diberikan di saat yang tepat,”paparnya.
Golrou berpendapat, tweet provokatif penasihat Presiden Ukraina tidak terlalu penting untuk diperhatikan. Yang penting, katanya, adalah sikap resmi Pemerintah Ukraina.
“Dalam konfrontasi dan konflik yang melibatkan para pemain besar, Ukraina terlalu kecil untuk bisa melontarkan ancaman kepada Iran. Kiev harus berhati-hati. Para pejabat resmi mereka mesti mengambil sikap resmi soal cuitan penasihat Presiden Ukraina. Jika cuitan ini dipandang sebagai sikap resmi Ukraina, jelas bahwa sikap Iran terkait perang Ukraina, yang sekarang ini masih netral, akan berubah,”tandas Golrou. (af/alalam)