NewYork,LiputanIslam.com-Wakil Iran di PBB menanggapi klaim Benyamin Netanyahu soal ditemukannya pusat nuklir di Teheran. Dia mengatakan, Rezim Israel punya sejarah lama dalam menyesatkan opini umum. Israel disebutnya menebar berita dusta guna menyimpangkan opini umum dari kejahatannya atas rakyat Palestina.
Gholamali Khosroo mengatakan, Israel adalah sipir penjara terbesar di dunia.
“Rezim nondemokratis ini, yang dikelola para pejabat korup, mengesankan diri sebagai pemerintah modern, padahal mereka adalah pemerintahan terbelakang yang memiliki paham rasis dan sektarian mirip ISIS.”
“Klaim-klaim Rezim Zionis mirip tindakan Nazi yang menyeret dunia kepada kehancuran. Pemerintah rasil ini telah mengolok-olok demokrasi,”sambung Khosroo.
Menurutnya, Israel menentang resolusi-resolusi PBB dan menyalahgunakan sidang umum lembaga internasional ini.
“Hingga kini Israel telah melanggar 300 resolusi terkait senjata pemusnah massal hingga sterilisasi kawasan Timteng dari senjata tersebut. Rezim ini juga melanggar 255 resolusi Dewan Keamanan, dan yang terakhir adalah resolusi 2334 terkait penghentian pemukiman Yahudi di Tanah Pendudukan. AS juga telah 44 kali menggunakan veto untuk melindungi Israel dari resolusi-resolusi yang merugikannya.”
Khosroo menyatakan, Netanyahu hanya memamerkan gambar-gambar yang dicomotnya dari Google Maps, setelah itu mengklaim telah menemukan fasilitas nuklir baru di Iran.
“Ini membuktikan bahwa kebohongan ada dalam DNA dirinya,”tandas Khosroo. (af/fars)
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini