Iran Beri Jawaban Menohok untuk Saudi di PBB

0
533

NewYork,LiputanIslam.com-Wakil Iran di sidang umum PBB menyampaikan pidatonya, Senin (1/10), dan menjawab tuduhan-tuduhan Riyadh kepada Teheran. Agar pidatonya “lebih dipahami orang-orang Saudi,” Abbas Golrou menyampaikan pidatonya dalam Bahasa Arab.

Golrou menyatakan, Republik Islam Iran tidak heran saat mendengar menlu Saudi menyatakan dukungannya terhadap sanksi AS atas Teheran.

“Sejarah perlakuan kalian(Saudi) terhadap negara-negara kawasan, terutama atas bangsa-bangsa Arab, sudah diketahui. Rakyat Iran juga tak akan lupa peran kalian saat menyokong Saddam Husein membunuhi warga Iran. Maka, kami memang tidak mengharapkan sikap lain (dari kalian),”kata Golrou.

“Sangat menggelikan saat menlu Saudi menuduh negara saya mendukung terorisme. Dari siapa tuduhan ini berasal? Dari menlu negara yang memberikan bantuan dana dan pemikirannya untuk terorisme!”

Golrou menyebut Saudi tidak berdiplomasi dengan logika, namun dengan uang. Menurutnya, kapan pun kepentingan ilegal Saudi terancam di sebuah negara, maka Riyadh akan mengacaukan negara itu dengan kucuran dolar dan dukungan untuk terorisme.

Dalam pidatonya, Golrou menyatakan tak berniat membela negaranya, karena peran Iran dalam memerangi terorisme sudah diakui dunia, terutama negara-negara sahabatnya di kawasan.

“Saya hanya ingin mengingatkan hubungan antara Saudi dan terorisme, dengan menyebutkan sejumlah statemen dari politisi-politisi Barat yang dekat dengan Saudi,”ujarnya.

Wakil Iran lalu mengutip isi surat Hillary Clinton pada 2009 dan laporan dari lembaga riset Henry Jackson soal bantuan dana yang dikucurkan Saudi kepada kelompok teroris dan radikal.

“Menlu Saudi menuduh negara saya telah mengacaukan kawasan. Artinya, Saudi mengaku sebagai penjaga stabilitas kawasan. Pertanyaan saya adalah: apakah menghancurkan Yaman dan membunuh warga tak berdosa serta anak-anak adalah bentuk penjagaan stabilitas?”tanya Golrou.

“Hanya ISIS dan Saudi yang menganggap serangan ke bis pengangkut anak-anak sebagai tindakan legal. Ini sudah cukup untuk membuktikan esensi teroris Saudi,”sambungnya. (af/alalam)

DISKUSI: