Gencarkan Vaksinasi, Inggris Gunakan Gereja
London, LiputanIslam.com –Ketika vaksinasi dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar untuk mengatasi pandemi Covid-19, negara-negara Eropa menggencarkan program vaksinasi tersebut. Terkait kebijakan ini, Inggris meluncurkan pemanfaatan semua gedung yang memungkinkan untuk dipakai program penyuntikan vaksin, termasuk gereja. Pekan ini, sebuah gereja di kawasan barat laut negara itu dijadikan sebagai tempat penyuntikan vaksin. Ini adalah gereja pertama yang difungsikan, dan sembilan lainnya akan menyusul. Pemerintah Inggris mengumumkan peluncuran program dan menyebutnya sebagai arah yang benar dari sebuah program.
Pemerintah Inggris berencana untuk mengimunisasi 15 juta orang kelompok berisiko tinggi pada pertengahan bulan depan, sementara 17 juta lainnya akan divaksin pada musim semi. Diharapkan, langkah ini akan menciptakan relaksasi atas program pembatasan ketat yang diberlakukan pemerintah.
Inggris juga memberlakukan penutupan travelling. Pada hari Senin (18/1), semua orang yang masuk ke Inggris harus dikarantina selama 10 hari, dan menunjukkan bukti tes negatif. Pemerintah khawatir varian baru virus korona dapat menggagalkan program peluncuran vaksin.
Pemerintah Inggris berhadapan dengan tuduhan bergerak terlalu lambat dalam mencegah COVID-19, dan dianggap kehilangan arah menjadi negara terdepan dalam penanganan pandemi dengan cara yang terukur, terarah, dan cepat. Kasus penanganan COVID-19 mendapatkan perspektif baru dari sisi bahwa setiap negara di dunia, termasuk negara-negara di benua lainnya, sedang berlomba-lomba melawan waktu, agar menjadi negara yang paling cepat mampu menangani wabah ini. Hal ini nantinya akan berdampak kepada pemulihan ekonomi yang bisa dipercepat.
Langkah-langkah yang mirip dengan tujuan yang sama juga diambil oleh negara-negara lainnya. Di Prancis, kampanye nasional untuk menyuntik orang di atas 75 telah berlangsung. Langkah ini dilakukan di tengah merebaknya kekhawatiran masyarakat terkait dengan pengiriman vaksin, yang juga ditengarai akan memperlambat proses pemulihan segala sisi kehidupan.
Spanyol juga telah meluncurkan program inokulasi, sebuah langkah alternatif untuk menghindari pilihan lock-down total. Vaksinasi massal juga saat ini sedang berlangsung di negara-negara Eropa kaya lainnya seperti Italia –yang dikenal merupakan episentrum pandemi di Eropa–, serta Austria, Norwegia, dan Swiss. (os/Presstv)