Dokter AS Meninggal Setelah Suntik Vaksin COVID-19, CDC Lakukan Investigasi

0
568

Washington, LiputanIslam.com–Seorang dokter dari Florida, AS, meninggal dunia dua pekan setelah menerima suntikan pertama vaksin COVID-19 dari Pfizer. Akibat kejadian ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menggelar penyelidikan.

Gregory Michael (56) merupakan dokter kandungan yang menjalankan praktiknya sendiri di Pusat Medis Mount Sinai Miami Beach selama lebih dari satu dekade. Ia meninggal akhir pekan lalu, 16 hari setelah disuntik vaksin yang diproduksi bersama oleh Pfizer dan BioNTech.

Pejabat kesehatan setempat mengatakan pada hari Jumat (8/1) bahwa CDC, Departemen Kesehatan Florida, dan kantor pemeriksaan medis Miami-Dade sedang menyelidiki penyebab pasti kematian Michael. Kematian tersebut terkait dengan kondisi langka yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk membekukan darah.

“Penyebab kematian [akan keluar] setelah selesainya penelitian dari pemeriksa medis dan Pusat Pengendalian Penyakit,” kata direktur kantor pemeriksaan medis Miami-Dade, Darren Caprara, kepada media setempat.

Dia menambahkan bahwa otopsi akan dilakukan pada hari Selasa. Pihak berwenang nantinya akan memutuskaan apakah kematian itu berhubungan dengan vaksin Pfitzer.

Dokter Michael dilaporkan sedang dalam keadaan sehat sebelum ia meninggal pada hari Minggu lalu. Dia sendiri merupakah seorang penyelam scuba bersertifikat.

Sementara itu, Pfizer mengatakan pihaknya sendiri “menyelidiki kasus ini secara aktif”. Mereka mengakui bahwa Michael meninggal karena “kasus klinis yang sangat tidak biasa dari trombositopenia parah.” Namun, mereka tidak percaya penyakit itu “ada hubungan langsung dengan vaksin.”

Meskipun suntikan Pfizer / BioNTech telah melewati uji keamanan dan kemanjuran di sejumlah negara, vaksinisasi tersebut telah dikaitkan dengan sejumlah laporan yang mengkhawatirkan tentang reaksi penerima vaksin. Salah satu kasus adalah dua anggota panti jompo di Norwegia yang meninggal beberapa hari setelah disuntik. Seperti kasus Michael, pihak berwenang masih menyelidiki apakah kematian itu terkait dengan vaksin. (ra/rt)

 

DISKUSI: