Biden dan Netanyahu Terlibat Perang Verbal

0
429

TelAviv,LiputanIslam.com-Pada Selasa (28/3) malam lalu, Presiden AS Joe Biden di hadapan para wartawan mengungkap kekhawatirannya akan kondisi di Tanah Pendudukan. Ia berkata, ”Kita berharap Netanyahu mundur dari rencana reformasi sistem peradilan Israel.”

“Tidak akan ada undangan bagi Netanyahu untuk mengunjungi Gedung Putih dalam waktu dekat,”kata Biden.

PM Israel Benyamin Netanyahu pun bereaksi terhadap statemen Biden tersebut. Melalui akun Twitter-nya, ia menjawab, ”Saya mengenal Biden lebih dari 40 tahun. Saya menghargai komitmen lamanya terhadap Israel. Persatuan Israel dan AS tidak akan terkalahkan dan selalu menundukkan perselisihan yang kadang terjadi antara kami.”

Netanyahu kembali membela proyek kabinetnya untuk mereformasi sistem peradilan Israel dan menambahkan, ”Israel adalah negara independen yang mengambil keputusannya berdasarkan kehendak rakyatnya, bukan karena tekanan dari luar negeri, termasuk sahabat paling dekat.”

Netanyahu membela proyek kontroversialnya kendati pada malam sebelumnya telah mengumumkan penghentian sementara rencana reformasi sistem peradilan Israel, menyusul berbagai tekanan dan perundingan dengan para sekutu aliansinya.

“Saya memutuskan untuk menghentikan proyek perubahan sistem peradilan dan memberi kesempatan untuk berdialog,” ujar Netanyahu pada Senin malam.

“Ada sedikit kelompok yang siap menggunakan kekerasan dan menuntut para serdadu keluar dari Tentara. Israel tanpa Tentara tidak bisa bertahan,”tandasnya. (af/fars)

DISKUSI: