Sumber Gambar: Gaty Images

Liputanislam.com – Hamas mengutuk pada Kamis pengumuman perjanjian normalisasi yang dimediasi AS antara Israel dan Maroko.

Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan perjanjian itu adalah “kesalahan politik yang tidak melayani masalah Palestina dan akan mendorong pendudukan untuk terus menyangkal hak-hak rakyat kami.”

Qassem menambahkan bahwa Israel memanfaatkan normalisasi dengan negara-negara Arab untuk meningkatkan “kebijakan agresif” terhadap rakyat Palestina dan memperluas pemukiman.

Sementara itu, “Kementerian Luar Negeri” Otoritas Palestina mengumumkan bahwa mereka bermaksud untuk bertindak dalam semua cara hukum dan politik untuk mencegah Israel melanggar hak-hak rakyat Palestina dan membawanya ke pengadilan atas “kejahatan” yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, “kementerian luar negeri” menekankan bahwa hak-hak Palestina yang tidak perlu dipersoalkan termasuk penentuan nasib sendiri, kemerdekaan, pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya, dan hak pengungsi untuk kembali ke rumah mereka sesuai dengan Resolusi PBB 194.(BP/Newsnow/CNN/) .